Ngentot Dengan Si Rin
Rin..gue balik duluan yaa..”.
dengan-wanita-smaku-dulu-cerita-dewasa
- “yaudah, Din..”. Dinda tak sabar
ingin segera pulang. Harusnya sebagai gadis terhormat, dia tak ingin pulang ke
rumah karena ada 2 pria tua yang menjadikannya budak seks. Tapi, entahlah.
Selangkangan Dinda terasa lembap, sebab ia membayangkan begitu sampai di rumah,
Jajang dan Sardi akan langsung menelanjanginya dan menggempurnya habis-habisan.
Melihat bidadari cantik mendekatinya, Sardi tersenyum licik, membayangkan tubuh
indah yang ada di dalam seragam bidadari yang sedang berjalan ke arahnya bisa
ia nikmati begitu sampai di rumah.
dengan-pembantuku-sendiri-cerita-dewasa - “ayo non Dinda sayang, silahkan
masuk ke mobil”, canda Sardi dengan nada yang mesra. Dinda hanya tersenyum dan
tersipu malu. Malu karena dia belum pernah dipanggil sayang oleh cowok selama
ini. Panggilan sayang perdana Dinda dari orang lain, tak termasuk keluarganya,
malah dari supirnya sendiri yang bahkan telah menidurinya berkali-kali bersama
pembantunya. Sardi menutup pintu mobil setelah Dinda duduk di samping tempat
duduk pengemudi. Antar-jemput kali ini memang benar-benar beda bagi Sardi.
Berbeda 180 derajat. Biasanya Dinda selalu duduk di jok belakang
sudah-punya-seorang-cowok-cerita-dewasa
- dan jarang
mengobrol dengan Sardi. Tapi, kali ini, Dinda duduk di jok depan dan Sardi bisa
melakukan apa saja terhadap anak majikannya itu. Tadi pagi saja, Sardi bisa
mencipok Dinda tanpa ada perlawanan dan penolakan. Bayangkan apa yang akan
dilakukan Sardi sekarang, saat Dinda sudah pulang sekolah.
“aah capek
!”. Dinda merasa nyaman sekali bersender ke jok mobilnya. Sardi menyalakan
mobil dan ac. Tanpa izin, Sardi langsung memalingkan wajah Dinda ke arahnya dan
langsung ‘menyabet’ bibir mungil Dinda yang tipis nan lembut itu.
cukup-dengan-derita-itu-saja-cerita-dewasa
- “emmmhhh mmmm cccppp”. Tanpa kuasa,
Dinda tak mampu menghindar dari cumbuan Sardi. Gadis imut itu sebenarnya
khawatir, ada temannya memergokinya sedang bercumbu dengan supirnya sendiri di
dalam mobil karena ia masih di areal sekitar sekolah. Tapi, mau apa dikata,
Dinda sudah takluk dengan keperkasaan Sardi, dan kata-kata ejekan Sardi seakan
memberi doktrin ke gadis imut itu.
di-atas-tempat-tidurku-cerita-dewasa
- Doktrin yang mengatakan kalau dia
harus menuruti segala kemauan supirnya itu, tak boleh berkata tidak. Lidah
mereka berdua saling bertautan, saling belit, saling pagut. Sepertinya Dinda
sudah tak peduli dimana dia sekarang, Dinda terlihat begitu menikmatinya.
Mereka berdua saling pagut, saling melumat dan menghisap bibir satu sama lain.
Tangan Sardi mulai melakukan gerilya. Satu per satu kancing seragam Dinda
dibuka Sardi. Bukannya Dinda tak sadar kalau Sardi mulai berusaha
menelanjanginya, tapi gadis imut itu seperti membiarkan Sardi, seolah-olah dia
tak bisa melarang supirnya itu untuk menelanjanginya. Sardi menangkup kedua
buah payudara Dinda yang sudah tak
sesuai-dengan-kesepakatan-cerita-dewasa
- terbungkus apa-apa karena kancingnya telah
terbuka semua dan branya juga sudah tersingkap ke atas. Kemasan susu Dinda yang
padat berisi dan sangat empuk itu pun diremasi Sardi yang gemas.
“jaangaan, Paakhh…”, pinta Dinda
melihat Sardi memonyongkan mulutnya. Mulut Sardi pun memburu puting pink pucat
milik Dinda.
“apa, non ?”.
“jangan disini..”, jawab Dinda
pelan, takut Sardi marah.
“apanya yang jangan di sini, non ?”.
“itu…”.
“apa ?”, Sardi memilin kedua puting
Dinda.
“emm…nyusu”, jawab Dinda sambil
menggigit bibir bawahnya.
“oh..jadi Pak Sardi nggak boleh
nyusu di sini ya, non ? hemm ?”, goda Sardi, dia memain-mainkan pucuk
ngasih-jasa-derek-mobil-cerita-dewasa
- payudara
Dinda.
“i..iyaa..”, Dinda menggelinjang,
ekspresi mukanya menunjukkan rasa nikmat mulai datang kepadanya.
“tapi kalo di rumah boleh kan nyusu
ama non Dinda ?”.
“b..bolehh..”, muka Dinda memerah,
dia merasa malu mengatakan itu.
“oke deh, non”, ujar Sardi sambil
tersenyum dan memelintir kedua puting Dinda dengan sangat kencang.
“tapi non Dinda harus buka semuanya
dulu kalau mau Pak Sardi anter ke rumah”, tangan Sardi tetap menahan kedua
puting Dinda yang dalam keadaan terplintir.
“i iyaa”.
nafsu-laki-laki-aku-muncul-cerita-dewasa
- Sambil tersenyum licik, Sardi
melepaskan cubitan terhadap puting Dinda. Dinda mulai melepaskan baju
seragamnya yang memang sudah terbuka dan melepaskan kaitan branya. Sardi tak
mau melewatkan momen-momen yang sangat bagus ini. Matanya tak mau beralih dari
Dinda yang sekarang sedang berusaha menarik roknya.
“nah, kalo telanjang gini kan non
Dinda jadi tambah cakep HAHAHAHA !!”.
Sambil menutupi payudara dan daerah
intimnya dengan kedua tangannya, Dinda menundukkan kepalanya dan memejamkan
matanya. Akhirnya, kesampean juga, pikir Sardi. Supir tua itu memang selalu
berfantasi
batang-perkausaku-yang-besar-cerita-dewasa
- menyetir mobil, sementara ada seorang gadis yang telanjang bulat di
sampingnya. Dan sekarang, impiannya itu terwujud !. Di jalan, Sardi asik
mengusili Dinda yang agak kedinginan karena Sardi menyalakan ac. Lampu merah
adalah hal terburuk bagi Dinda yang tak mengenakan sehelai benang pun. Tentu
saja menakutkan, meski kaca mobilnya terbuat dari kaca film tapi tetap saja,
Dinda merasa begitu panik kalau ada pengendara motor yang melihat ke arah
jendela mobilnya. Padahal, kaca jendela mobilnya cukup tebal, jadi
‘pemandangan’ di dalam mobil sama sekali tak bisa
sejak-dulu-jadi-pelanggan-kami-cerita-dewasa
- terlihat. Perasaan yang tak
pernah dirasakan Dinda. Mendebarkan, memalukan, namun juga menggairahkan. Tak
pernah Dinda merasakan adonan perasaan seperti sekarang. Belum lagi, kupingnya
yang terasa panas, dilecehkan terus menerus oleh supirnya yang kurang ajar itu.
Perjalanan pulang yang tak pernah terbayangkan oleh Dinda. Mereka sampai di
rumah.
“nah, non, udah sampe rumah nih..”.
Tiba-tiba Sardi merampas paksa baju, rok, bh, dan cd Dinda.
“ayo non Dinda, kita masuk ke
rumah..”, ujar Sardi turun dari mobil.
“Pak Sardi, baju aku !!”.
“ha ? apa non ?”.
“balikin baju aku !!”.
dengan-postur-tubuh-yang-sama-sama-gemuk-cerita-dewasa
- “baju non Dinda kan kotor, jadi Pak
Sardi mau nyerahin baju non ke Jajang biar langsung dicuci. kalo non Dinda mau
masuk rumah, ya keluar aja HAHAHAHA !!!”, tawa Sardi puas mengerjai anak
majikannya.
Dinda kebingungan berada di dalam
mobilnya yang sudah dimatikan, ac tak lagi menyala, sendirian, dan paling parah
bugil, tak ada sehelai benang yang menutupi tubuhnya. Satu-satunya cara, Dinda
membuka jendela mobil agar udara bisa masuk. Tapi, tak lama kemudian, Sardi
kembali.
“ini non bajunya”. Dinda mengambil
cepat pakaian yang ditawarkan Sardi, dia benar-benar kesal kali ini.
bertemu-dengan-pasangan-cerita-dewasa - Dinda
menaikkan kaca jendela mobil. Lucu juga, mengingat Sardi sudah melihat tubuh
Dinda secara keseluruhan bahkan telah berkali-kali menggumulinya, tapi Dinda
tetap menutup jendela agar Sardi tak melihatnya saat mengenakan pakaian. Dinda
keluar dari mobil, wajahnya terlihat kesal, dia berjalan masuk ke dalam rumah
tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ke Sardi. Dia langsung mengunci kamarnya.
Dinda tak tahu apa yang sedang dirasakannya. Kesal ? sedih ? atau malu ? diperlakukan
dan dilecehkan seenaknya oleh pembantu dan supirnya sendiri. Kalau
dipikir-pikir, itu adalah kesalahannya sendiri yang tak pernah melawan dan
selalu nurut diperintah Jajang dan Sardi sehingga kedua pria tua bangka itu
semakin semena-mena terhadapnya. Dinda merenung di dalam kamarnya. Apa dia
benar-benar jadi budak Jajang dan Sardi, kenapa ini sampai terjadi padanya ?,
pikir Dinda, bulir-bulir air mata keluar dari mata Dinda.
tengah-nungging-membelakangiku-cerita-dewasa
- “cklk”. Pintu kamar terbuka, Jajang
dan Sardi masuk ke dalam kamar. Baik Jajang ataupun Sardi sudah punya duplikat
kunci kamar Dinda. Mereka berdua menduplikat kunci kamar Dinda tentu agar bisa
semakin leluasa menggarap anak majikannya itu. Sebuah pemikiran cemerlang dari
Jajang yang menduplikat kunci kamar Dinda kemarin, sebab jika sudah punya
duplikat kunci, tentu tak harus menunggu kamar Dinda tak terkunci, ataupun jika
rumah dalam keadaan sepi seperti sekarang. Dan yang paling penting, kapan pun,
mereka berdua bisa menyelinap masuk ke dalam kamar Dinda untuk menggagahi si pemilik
kamar di malam hari meski orang tuanya sudah pulang nanti.
aku-ngentot-dengan-cici-cerita-dewasa
- “KELUAR !!!!!”, teriak Dinda.
“non..kita mau minta maaf..”.
“KELUAR !!”.
“non maafin kita”.
“AAAA !!!”, teriak Dinda. Jajang dan
Sardi langsung keluar kamar. Ternyata dua pria tua bejat itu masih punya hati.
Melihat Dinda yang sangat kesal dan sedih, mereka sepertinya mengerti. Sampai
sekitar jam 6 sore, Dinda tetap berada di dalam kamar.
Akhirnya Dinda keluar kamar karena
merasa lapar,tapi meja makan kosong melompong.
“non Dinda mau makan ?”, tanya
Jajang yang tiba-tiba keluar dari dapur. Dinda hanya mengangguk.
di-sudut-bangunan-sekolah-cerita-dewasa
- “sebentar, non…”. Jajang
menghidangkan makanan untuk anak majikannya itu tanpa berkata apa-apa, dia
takut Dinda masih kesal, dan berbicara tentu akan memperburuk keadaan. Nasi dan
lauk pauk yang enak terasa hambar bagi Dinda. Gadis ABG imut itu benar-benar
bingung dengan pikirannya yang kalut dan perasaannya yang campur aduk.
“Pak Jajang !”.
“iya, non..”.
“aku udahan makannya..”.
“iya, non..”. Jajang merasa sedikit
senang, akhirnya anak majikannya berbicara padanya meski belum lega karena
takut dengan sikap Dinda. Sikap Dinda sangat berbeda dari kemarin yang
kelihatan pasrah dan ketagihan digauli oleh kedua pria tua itu. Jajang dan
Sardi takut sikap mereka yang mungkin sudah kelewat
setelah-cium-perpisahan-cerita-dewasa
- batas, membuat Dinda sangat
kesal dan akan melaporkan perbuatan mereka pada polisi. Saat Jajang sedang
mencuci piring, Dinda masuk ke dapur. Kesempatan yang baik bagi Jajang.
“non Dinda..”.
“apa, Pak ?”.
“Pak Jajang mau minta maaf..Pak
Jajang sama Pak Sardi udah keterlaluan sama non Dinda..”.
“….”.
“tolong jangan laporin kita ke
polisi…Pak Jajang sama Pak Sardi janji nggak bakal macem-macem ke non
kasih-sayang-dari-seorang-pria-cerita-dewasa
- Dinda
lagi..”. Dinda menarik nafas dalam-dalam, dia menatap mata Jajang.
“iyaa, nggak apa-apa, Pak…Aku udah
nggak marah..”. Cukup mengejutkan jawaban dari Dinda. Jajang sampai terbengong
mendengar jawaban anak majikannya itu, apalagi sambil tersenyum manis.
“yang bener, non ?”.
“iyaa, asal Pak Jajang sama Pak
Sardi nggak ngejailin aku lagi..”.
“iya, non. Pak Jajang janji,
suer..”. Dinda tersenyum lagi.
“Pak Sardi kemana ?”.
“di luar kayaknya lagi ngerokok..”.
Dinda pun keluar rumah, berdiri di ambang pintu depannya.
“Pak Sardi !!”.
baru-datang-udah-mau-naksir-cerita-dewasa
- “iya, non !”. Sardi langsung
membuang dan mematikan rokoknya.
“ada apa, non ?”.
“aku mau ngomong soal tadi siang..”.
Sardi duduk bersama Dinda di sofa. Jajang ikut duduk di samping Dinda.
Dinda bicara hati ke hati kepada
Sardi dan Jajang. Dia ingin agar Sardi dan Jajang tetap menghormatinya sebagai
majikan dengan mengesampingkan kejadian 3 hari belakangan ini. Sardi dan Jajang
juga sadar, mereka memang sudah keterlaluan. Kedua pria jelek itu mengakui
kesalahannya telah memperlakukan Dinda dengan seenaknya. Aneh juga, peristiwa
sore ini malah memperlihatkan sisi kedewasaan dari Dinda. Seakan-akan perbuatan
Jajang dan Sardi selama 3 hari belakangan yang selalu melecehkan dan
dengan-mira-dan-mona-cerita-dewasa
- mempermalukannya malah menumbuhkan kedewasaannya. Sifat dewasa yang mengatakan
kalau ada suatu masalah, harus diselesaikan dengan kepala dingin bukan dengan
kepala panas.
“iya, non…kita janji nggak bakal
kayak kemaren-kemaren..”.
“makasih ya, Pak, udah ngertiin
aku..”, jawab Dinda tersenyum manis.
“harusnya kita yang makasih sama non
Dinda..mau maafin kita..”.
“iya, Pak…”.
Sebenarnya, masih ada yang
mengganjal pikiran kedua pria tua itu. Tentu berkenaan tentang tubuh Dinda.
dengan-mereka-yang-diajak-cerita-dewasa
- Apakah anak majikannya itu masih memperbolehkan mereka untuk menggagahinya ?.
Tiba-tiba Dinda berdiri dan memegang tangan Jajang dan Sardi.
“yuk, Pak..”.
“ha ? ayuk ke mana, non ?”.
“ke kamar aku..”, jawab Dinda
tersipu malu.
“ke kamar non ?”, wajah Jajang
sumringah. Jawaban anak majikannya itu benar-benar mengejutkan namun sangat
‘segar’.
“iya, temenin aku belajar..”, ujar
Dinda pelan sambil menggigit bibir bawahnya. Kata-kata itu keluar begitu
wanita-kulit-putih-telanjang-cerita-dewasa - saja
dari mulut Dinda. Dia merasa begitu malu, secara terang-terangan, dia sendiri
yang mengundang Jajang dan Sardi untuk ‘menemani’nya di kamar. Entah darimana,
Dinda rasanya ingin sekali menghabiskan malam bersama pembantu dan supirnya. Padahal
2 pria itulah yang telah merenggut kehormatannya, telah menghancurkan masa
depannya, dan telah mengambil keperawanan vagina, anus, dan mulutnya sekaligus.
Namun, malam ini, Dinda ingin, ingin sekali rasanya merasakan benda tumpul
milik Jajang dan Sardi masuk ke dalam tubuhnya baik melalui mulut, anus,
ataupun alat kelaminnya.
Dinda menarik tangan Jajang dan
Sardi agar mereka mengikutinya menuju kamar. Jajang dan Sardi pun saling
bertatapan, keduanya tersenyum senang. Kali ini, anak majikannya sendiri yang
mengajak mereka ke kamar. Jajang dan Sardi sama-sama memandangi pantat Dinda
yang berguncang-guncang. Pantat semok itu sebentar lagi akan bergoyang-goyang
di atas batang kejantanan mereka, pikir Jajang dan Sardi. Mereka bertiga duduk
di tepi ranjang. Tak buang-buang waktu lagi, Jajang langsung menyambar bibir
Dinda.
“mmmm uummm hhmmm ccppphhh hhemmm”.
Dinda dan Jajang kelihatan asik sekali saling memagut bibir dan saling
membelitkan lidah. Ciuman mereka benar-benar sangat panas dan bergairah, dan
keduanya pun saling bertatapan dengan penuh arti. Kalah cepat dengan Jajang,
Sardi agak kesal, tapi dia langsung mengambil langkah selanjutnya. Digenggamnya
kedua susu Dinda, dan diremas-remas dengan sangat lembut dan penuh perasaan.
Cukup mengejutkan, Dinda merogoh ke dalam celana Jajang dengan tangan kanannya
dan merogoh ke dalam Sardi dengan tangan kirinya.
tangan-agak-gemetar-cerita-dewasa
- Jajang dan Sardi tentu kaget, tadi
sore dia terlihat marah,tapi kini anak majikannya itu begitu agresif. Dinda
mengikuti instingnya. ABG super imut itu tanpa malu-malu memainkan sambil
mengocok kedua burung yang ada di genggaman kedua tangannya.
“non Dinda..kocokannya enak hehehe”,
goda Sardi di telinga Dinda sebelum mulai mencolok-colok telinga Dinda dengan
lidahnya.
“eemmm”, campuran rasa geli dan
nikmat memang bisa menciptakan sensasi luar biasa seperti yang sedang
suami-berkencan-dengan-wanita-lain-cerita-dewasa
- dirasakan
Dinda sekarang. Dinda melepaskan bibirnya dari pagutan Jajang dan menoleh ke
arah Sardi. Tanpa basa-basi, Sardi langsung menyabet bibir anak majikannya itu.
Jajang pun langsung menggeluti daun telinga Dinda yang satunya. Kedua pria tua
nan jelek itu tak henti-hentinya merangsang gadis ABG cantik yang ada di antara
mereka. Hawa di dalam kamar pun terasa lebih panas dan pekat dengan hormon
sexual. Si artis cantik sekarang sudah sama bergairahnya dengan kedua pria tua
yang sedang menggerayangi tubuhnya.
dengan-si-abaw-cerita-dewasa
- “aaaahhhh eennngghhhh”, lirih Dinda
menahan geli-geli nikmat saat kedua telinganya digeluti Jajang dan Sardi
bersamaan. Tadi sore, Dinda sudah mandi, tak heran kalau tubuhnya begitu harum
dan segar.
“aaaahhhhh hemmmhhh uuummmm”. Dinda
merasa liar dan seksi saat pembantu dan supirnya itu mulai menciumi dan
menjilati lehernya. Udara AC yang dingin tak terasa lagi bagi Dinda. Tubuhnya
terasa panas oleh gairahnya sendiri, dan mengeluarkan aroma sensual seperti
hewan mamalia pada umumnya. Aroma sensual yang berasal dari hormon yang memang
berguna untuk menarik pasangan, dalam hal ini, Dinda
semakin-lebat-begini-memeknya-cerita-dewasa - sebagai si betina telah
mengundang kedua pejantannya, Jajang dan Sardi, untuk segera mengawininya dan
melakukan reproduksi secara seksual yang tentu sangatlah nikmat.
“non Dinda gerah ya ?”, bisik Sardi.
“iyaa..”, jawab Dinda dengan manja.
“kalo gitu, baju sama celananya
dibuka aja ya ?”.
“hm mh…”, Dinda mengangguk pelan.
saat-itu-begitu-indah-cerita-dewasa
- Aroma tubuh yang wangi sensual, nada
suara yang manja, gelagat dan ekspresi wajah yang begitu binal memang merupakan
sinyal yang sangat jelas kalau gadis cantik itu sudah sangat bergairah dan
sudah tak sabar ingin merasakan keperkasaan dan kejantanan dari kedua pria tua
yang bersamanya. Mereka bertiga sama-sama berdiri, Jajang langsung jongkok
sementara Sardi tetap berdiri berhadap-hadapan dengan Dinda. Artis imut itu
merasa begitu liar dan nakal karena membiarkan Jajang dan Sardi untuk
menelanjanginya. 2 pria tua dengan umur mereka mungkin 3x lipat lebih dari
Dinda
sekitar-satu-jam-siang-cerita-dewasa - dan juga berwajah jauh di bawah standar ganteng. Benar-benar perasaan
yang begitu liar. Tak butuh waktu lebih dari 2 menit bagi Jajang dan Sardi
untuk melucuti pakaian yang menempel di tubuh anak majikannya itu. Tubuh yang
putih mulus dan sungguh montok alias padat berisi. Jajang dan Sardi sudah tak
sabar lagi ingin menggeluti dan merengkuh kenikmatan dari tubuh indah Dinda,
dan tentu mereka berdua lebih tak sabar untuk menyelipkan ‘alat aduk’ milik
mereka masing-masing masuk ke dalam tubuh anak majikannya yang kelihatannya
juga menginginkan hal yang sama. Dinda naik ke atas ranjang lalu tidur
terlentang, pose yang benar-benar menantang. Jajang dan Sardi langsung mengapit
Dinda
saat-ia-di-perkosa-oleh-hendri-cerita-dewasa
- dari kiri dan kanan. Keduanya melanjutkan kegiatan mereka tadi,
merangsang anak majikannya yang imut itu agar nafsunya semakin menggelora.
“mmmmhhhh aaahhhh oooouuhhh nngghhhh
enaaaakkhhh Paaakhhhh”. Dinda mendesah keenakan, pembantu dan supirnya sedang
menyusu kepadanya secara bersamaan.
Kedua buah payudara Dinda yang ranum
itu habis diserbu mulut Jajang dan Sardi. Kedua ‘tutup’ kemasan susu Dinda tak
henti-hentinya diciumi, dijilati, diemuti, bahkan dikunyah-kunyah oleh Jajang
dan Sardi.
Belum lagi, kedua pria tua itu juga menusuk-nusuk vagina anak
majikannya itu dengan jari telunjuk mereka secara bergantian. Rasanya Dinda tak
bisa bertahan lama-lama dari kenikmatan luar biasa yang dia rasakan saat ini.
Kalau saja orang tua Dinda sedang ada di rumah, pasti mereka tak akan percaya
kalau tak melihat langsung. Pemandangan yang sangat mencengangkan karena
seorang gadis muda yang berkulit putih mulus dan berwajah cantik tengah bugil,
tak mengenakan apapun, di antara 2 pria tua berpakaian lengkap yang asik
mengenyoti susu si gadis muda sambil asik mengobel-ngobel vaginanya juga.
“UNNNHHHH !!!”, Dinda mengejang,
tubuhnya menjadi kaku, dia melepaskan gelombang puncak kenikmatannya. Jajang
dan Sardi benar-benar menyukai saat Dinda orgasme. Ekspresi wajah dan suara
lenguhan Dinda saat orgasme memang benar-benar menggairahkan. Jajang dan Sardi
menekuk kedua kaki Dinda dan melebarkannya. Setelah suit, Sardi lah yang berhak
menjadi orang pertama untuk menyeruput ‘jus’ cinta Dinda. Sementara Sardi
mengambil posisi yang pas untuk menenggelamkan wajahnya di selangkangan Dinda,
Jajang leluasa menyantap ‘bakpau super’ Dinda sendirian. Sardi geleng-geleng
sendiri disuguhi pemandangan yang begitu indah. Selangkangan Dinda memanglah
cocok jika disebut surga dunia. Kedua paha putih mulus sebagai halaman
depannya, bibir vagina merah merekah sebagai pintu gerbang yang senantiasa
menutup rapat agar tak sembarangan bisa masuk ke dalam, dan aroma kewanitaan
yang harum sebagai aroma terapi, membuat semua ‘burung’ yang bisa masuk ke
dalam tentu akan menyebutnya sebagai surga ‘burung’. Sebagaimana halnya Jajang,
tentu Sardi merasa sangat beruntung, burungnya bisa masuk ke dalam dan
menikmati semua ‘fasilitas’ yang ada di dalam surga kecil milik anak majikannya
yang imut nan cantik itu.
mulai-menikmati-permainan-ini-cerita-dewasa
- Mulut Sardi langsung menempel bagai
mulut lintah, menyedot kuat-kuat cairan vagina Dinda yang memang gurih dan
manis itu. Sesekali Sardi mencolok vagina Dinda dengan lidahnya, hanya untuk
menggoda birahi Dinda. Jajang langsung menggantikan posisi Sardi saat Sardi
mencium bibir Dinda. Semua cairan vagina Dinda tadi tak ditelan Sardi, tapi
ditampungnya, untuk berbagi dengan si empunya cairan.
“mmm emmhhhh”. Jajang pun melakukan
hal yang sama.
cewek-mikir-gak-ada-salahnya-cerita-dewasa
- Jajang membelai rambut Dinda yang
berantakan sementara Sardi sedang membenamkan wajahnya di payudara kiri Dinda.
Jajang dan Sardi membiarkan anak majikannya untuk beristirahat sebentar.
“non Dinda…udah boleh kita
sodok-sodok kan nih ?”, tanya Jajang mesum.
“boleh..”. Wajah Dinda memang merah,
tapi bukan karena malu melainkan karena tubuh dan wajahnya memang terasa panas
dari gairahnya sendiri. Dinda tak merasa malu lagi, dia memang ingin agar
Jajang dan Sardi untuk segera menyetubuhinya. Tunggu, kata butuh mungkin lebih
tepat daripada kata ingin bagi Dinda sekarang. Dalam kondisi seperti sekarang,
artis cantik itu memang butuh sesuatu benda panjang, keras, dan tumpul untuk
mengisi relung vagina dan anusnya. Dan tentu si 2 ‘prajurit’ tua itu sudah
menyiapkan senjata mereka masing-masing untuk menggempur anak majikan mereka
sekaligus melampiaskan nafsu bejat mereka.
dalam-ikatan-pertunangan-cerita-dewasa
- “ting tong !”.
“aakhh siapa sih..baru mau mulai”.
“biarin aje Jang, ntar juga pergi
sendiri..”.
Wajar jika Jajang dan Sardi ngedumel
kesal, nafsu sudah di ubun-ubun kepala, dan anak majikannya juga sudah
terlentang dengan sangat pasrah di atas ranjang, sudah siap untuk ‘diterkam’, tapi
ada gangguan.
“ting tong !! ting tong !!”.
“akh”.
“udeh sono, Jang..buka pintunye,
kayaknye tu orang batu..”.
“lo aje akh !”.
“kan tugas lo buka pintu”, Sardi
berdalih, tentu ia tak mau meninggalkan Dinda yang sudah telanjang bulat di
atas ranjang.
lagi-di-jalan-dengan-mas-rey-cerita-dewasa
- “sialan lo..yaude, tapi lo jangan
mulai duluan !”.
“oke, oke, lo tenang aje..”. Dengan
kesal, Jajang keluar kamar. Sardi langsung mendekati Dinda.
“Non Dinda, kita mulai duluan
yuk..nggak usah nungguin si Jajang..”.
“em mm..”, Dinda mengangguk sambil
mengulum bibir bawahnya. Saatnya menikmati tubuh indah Dinda.
“iya sebentar !”, teriak Jajang
dengan nada kesal.
“eh nyonya, tuan, sudah pulang ?”,
Jajang kaget setengah mati.
“iya, Jang. Dinda ke mana ?”.
sangat-menyakitinya-cerita-dewasa
- “ada di kamar, mungkin lagi
istirahat..biar saya panggil..”.
“nggak usah, Jang..nanti saja ibu
dan bapak ke kamar Dinda sendiri…”.
Sang ayah dan ibu masuk ke dalam
kamar, barang-barang mereka dibawakan Jajang. Begitu menaruh semua barang,
Jajang langsung permisi keluar dan menuju kamar Dinda. Sardi sudah memegangi
pinggul dan siap menusukkan batang kejantanannya ke dalam liang vagina Dinda,
bahkan kepala penisnya sudah menyelip masuk ke dalam celah sempit itu.
“Di, non Dinda…tuan dan nyonya udah
pulang…sebentar lagi mau kesini..”.
“hah ??!!”. Mereka berdua langsung
panik, Sardi menarik keluar penisnya dan mengenakan pakaiannya secepat kilat.
Begitu juga Dinda, dia langsung memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai
dan memakainya dengan tergesa-gesa.
“non Dindanya ada, Nya..lagi
tidur-tiduran”, terdengar suara Jajang dari luar kamar Dinda. Sardi yang memang
tak seharusnya ada, biasanya dia pulang setelah jam 7 malam, langsung meloncat
keluar lewat
tergolek-pingsan-cerita-dewasa
- jendela kamar Dinda dan ngacir kabur, untungnya rumah Dinda hanya
satu lantai. Bersikap senormal mungkin, Dinda naik ke atas ranjang dan
menyelimuti bagian bawah tubuhnya.bDia harus menyelimuti bagian bawah tubuhnya
sebab dia tak menemukan celana beserta cdnya. Pintu terbuka, ibu dan ayahnya
masuk ke dalam kamar.
“eh Mama Papa ! udah pulang !”, ujar
Dinda dengan wajah seceria mungkin.
“iya, kalau lama-lama kasian
kamu..”, ucap ibunya sambil duduk di tepi ranjang.
“Mama tau aja hehehe..”, Dinda
memang sudah terlatih untuk berakting.
“kamu nggak macem-macem kan selama
Papa sama Mama nggak ada ?”, tanya ayahnya.
“nggak dong, Pah. Aku kan anak rajin
hehehe”.
“itu baru anak Papa Mama..”. Andai
saja kedua orang tuanya tahu, kalau di balik selimut itu, anaknya sama sekali
tak mengenakan apa-apa untuk menutupi selangkangannya yang ‘lembap’. Dan andai
mereka tahu, selama mereka tak ada di rumah, anaknya dipakai dan ‘dihajar’
habis-habisan oleh pembantu dan supir
malam-sehabis-lembur-cerita-dewasa
- mereka. Kalau saja mereka tadi pulang
telat 1 menit saja, pasti mereka bisa menangkap basah anaknya yang sedang
digagahi Jajang dan Sardi. Mereka tak tahu kalau anaknya yang manja dan polos
sudah berubah menjadi wanita nakal yang rela memberikan tubuhnya kepada Jajang
dan Sardi, menjadi ‘selir’ bagi kedua pria tua itu.
“kenapa kamu pake selimut ? kamu
sakit ?”.
“nggak, Mah..engg, aku lagi
kedinginan aja..”, ujar Dinda berbohong.
“oh…kamu udah makan belum ? Mama
bawa makanan tuh di meja makan ?”.
“ha, makanan ? asiik !! ntar aku
nyusul, Mah”.
“iya…”. Orang tuanya pun keluar
kamarnya, untungnya mereka tidak sadar kalau anaknya berkeringat meski tadi dia
bilang kedinginan. Hawa nafsu yang tadi begitu menggelora tentu membuat tubuh
Dinda merasa
berkulit-putih-mulus-cerita-dewasa - ‘panas’. Kebiasaan aktingnya memang membantu Dinda untuk
mengelabui kedua orang tuanya meskipun dia sedang terangsang berat. Begitu
kedua orang tuanya keluar, Dinda langsung nungging dan melongok ke bawah tempat
tidurnya. Ternyata benar, celananya ada di sana. Dia langsung mengenakannya dan
keluar kamar. Dinda berpapasan dengan Jajang yang baru saja menyiapkan makanan
yang dibawa oleh majikannya. Sambil berpapasan, keduanya saling menatap.
Tatapan mereka tersirat penuh makna, keduanya sama-sama merasa ada ‘hajat’ yang
belum tuntas. Sambil bercengkrama dan makan dengan kedua orang tuanya, Dinda
merasa tak nyaman. Vaginanya terasa panas dan gatal, seolah-olah memberikan
tagihan kepada otak Dinda. Tagihan berupa benda tumpul yang harus menjejali dan
memberikan kenikmatan pada alat kelaminnya. Jam 10 malam, ayah dan ibu Dinda
tidur, dan Dinda kembali ke kamarnya. Sementara Jajang juga sedang berusaha
keras tidur untuk setidaknya melupakan nafsu binatangnya hari ini. Tapi, tetap
saja, dia merasa gelisah dan tak nyaman. Handphone sederhana Jajang pun
berbunyi.
“cinta satu malam, oh indahnya…”,
bunyi ringtone hp Jajang. Pertama, dia malas, tapi langsung bersemangat ketika
melihat nama “non Dinda” tertera di layar hpnya.
“halo, non ?”.
“halo, Pak ?”.
“iya, non. ada apa ?”.
“Pak Jajang lagi apa ?”.
“lagi mau tidur, tapi nggak bisa
tidur dari tadi non..”.
“iya, Pak..aku juga..”, suara Dinda
terdengar manja sekali.
“mungkin gara-gara tadi belum selesai
kali ya ?”, Jajang sengaja menyinggung persetubuhan yang tak selesai tadi.
agak-berbeda-dengan-tahun-sebelumnya-cerita-dewasa
- “mungkin juga..”.
“kalau Pak Jajang tidur di kamar
non, boleh nggak ?”.
“nngg..boleh, Pak..”. Dinda tak
peduli lagi dengan keberadaan orang tuanya yang sudah pulang, dia tak sanggup
menahan rasa tak nyaman di daerah intimnya. Jajang pun merasa senang luar
biasa.
“oke non…sekarang Pak Jajang ke
kamar non ya..”.
“jangan sampe ketauan Papa Mama,
Pak…”.
“beres, non…”.
“tok tok…non Dinda…”, ketukan dan
panggilan Jajang dengan pelan. Pintu kamar terbuka pelan. Jajang kaget, Dinda
membuka pintu kamarnya dalam keadaan telanjang bulat, tak ada sehelai benang
pun menempel pada tubuh indahnya. Seorang gadis ABG cantik seperti Dinda
membukakan pintu kamarnya sendiri tanpa mengenakan apa pun benar-benar bagai
mimpi para lelaki tua dan jelek seperti Jajang.
“ayo, Pak, masuk…”.
Meski sudah sering melihat tubuh
Dinda secara keseluruhan, tetap saja penyambutan Dinda barusan membuat pria tua
itu terbengong-bengong. Malam itu, cinta dan gairah melebur menjadi satu,
semuanya diumbar dalam persetubuhan yang begitu menggebu-gebu. Untuk
meminimalisir suara desahannya, Dinda tak keberatan mulutnya disumpal celana
dalam miliknya sendiri. Suara kecipak air, ranjang yang bergoyang, dan
sangat-indah-di-pandang-cerita-dewasa
- desahan
Dinda yang tertahan celana dalam sepertinya tidak akan sampai terdengar ke
kamar orang tua Dinda karena memang cukup jauh. Begitu beruntungnya Jajang,
akhirnya bisa juga dia melampiaskan nafsunya kepada anak majikannya itu, malah
lebih baik, tak ada Sardi, kenikmatan dari tubuh Dinda, hanya ia seorang yang
bisa merasakannya malam ini. Dari jam 10an sampai jam 1 malam, mereka berdua
terus memadu cinta dan nafsu, bukan hanya Jajang, Dinda pun seakan merasa tak
cukup, ingin terus menerus, lagi dan lagi. Jam 2 akhirnya mereka sama-sama tak
kuat lagi, Dinda sudah merasa sangat lemas, Jajang beserta burungnya pun sudah
merasa sangat puas mengubek-ubek liang kewanitaan dan liang anus Dinda.
“makasih, non Dinda…semoga non Dinda
mimpi indah..”, ujar Jajang sebelum mengecup kening Dinda dengan kasih sayang.
Dinda tersenyum, dan pemandangan terakhir yang diingatnya sebelum tertidur
adalah pemandangan senjata Jajang yang sudah layu dan lemas. Keperkasaan benda
tumpul itu sudah habis
membawa-para-model-cerita-dewasa
- digunakan untuk menggempurnya, dan semua isi yang tadi
ada di dalam benda itu kini telah berpindah ke dalam tubuhnya. Isi berupa
cairan asin, amis, namun bisa membuat tenggorokan, anus, dan rahim Dinda terasa
hangat dan nyaman. Dinda tertidur, Jajang mengendap-endap keluar kamar Dinda,
kembali ke kamarnya sendiri untuk tidur nyenyak setelah puas menggarap anak
majikannya yang cantik. Alarm membangunkan Dinda seperti biasa, dia masih
merasa ngantuk dan pegal-pegal karena tadi malam, tapi dia harus bangun untuk
sekolah. Dia membuka selimutnya. Noda putih lengket yang telah mengerak seakan
menghiasi vagina dan lubang anusnya. Dia hanya tersenyum, oleh-oleh dari Pak
Jajang semalam, pikir Dinda. Setelah mandi, tubuhnya kembali segar dan harum,
daerah kewanitaannya pun kembali bersih dan wangi. Dia sarapan dengan kedua
orang tuanya. Sesekali Dinda menatap Jajang dengan tatapan yang seolah
mengatakan
“terima kasih, nanti malam lagi ya”.
Usai sarapan, Dinda masuk ke dalam
mobil dan disupiri Sardi seperti biasa. Tapi, setelah agak jauh, mobil Dinda
berhenti. Gadis cantik itu pindah tempat duduk ke samping Sardi.
“non Dinda bisa tidur tadi malem ?”.
“bisa tapi agak susah..kenapa
emangnya, Pak ?”.
“Pak Sardi nggak bisa tidur tadi
malem..”.
dengan-mama-mina-cerita-dewasa.html
- “maaf ya, Pak…”, Dinda merasa tak
enak hati. Sardi tak tahu kalau tadi malam Dinda dan Jajang bisa bersetubuh.
“nngg…”. Tiba-tiba Dinda
menggerakkan tangannya mendekati selangkangan Sardi.
“non Dinda mau apa ?”. Wajah Dinda
memerah saat dia sendiri yang membuka mulutnya sebagai isyarat kalau dia mau
mengulum kemaluan supirnya itu.
“non Dinda mau nyepongin Pak Sardi
sekarang ?”.
“iyaa..”, jawab Dinda.
“hahaha boleh, non boleh silahkan
!!”.
Dinda membuka kancing dan resleting
celana Sardi dengan perlahan. Dia mengeluarkan burung Sardi dari sangkarnya.
Dengan tangannya yang halus, Dinda mengelus-elus penis Sardi. Sesekali
dikecupnya dengan mesra batang hitam berurat itu sampai akhirnya menjadi ereksi
penuh, sangat tegang dan keras. Dinda menciumi sekujur batang Sardi dari kepala
sampai pangkalnya. Setiap sentinya mendapatkan ciuman mesra dari Dinda.
Benar-benar perlakuan yang sangat istimewa dari seorang gadis muda yang cantik
terhadap pria tua yang jelek seperti Sardi. Kalau saja kantung zakar Sardi bisa
dikeluarkan, mungkin Dinda akan langsung menjilatinya dan mengemuti biji zakar
Sardi. Dinda memang sudah keranjingan mengulum kemaluan laki-laki sekarang.
Rasa asin, amis, dan bau apek dari selangkangan Sardi maupun Jajang malah
membangkitkan nafsu Dinda dan membuatnya ketagihan. Lidah Dinda terjulur keluar
dan mulai mengelilingi batang penis kekar itu.
hubungan-intim-dengan-keponakannya-cerita-dewasa.html - “oooohhh enaakk nooonnhh”, erang
Sardi, badannya gemetar dan menggelinjang, nikmat sekali rasanya.
Lidah Dinda terus merayapi setiap
jengkal penis Sardi tanpa ada yang terlewat.
“ooouuhhh !! mantaaapphh !!”, desah
Sardi keenakan saat Dinda mengilik-ngilik lubang kencingnya. Apalagi saat Dinda
menjilati leher penisnya, sungguh kenikmatan tiada tara. Dinda membuka kedua
bibirnya dan menelan kepala penis Sardi.
“haph..nyemmhh nyemmhhh”. Dinda
mulai mengemut-emut topi merah muda Sardi bagai sedang mengemut permen.
Lidahnya juga tak henti-hentinya membelai kepala penis Sardi. Tangannya
digunakan untuk mengocok batang Sardi. Semakin lama, kepala Dinda semakin
turun, tentu penis Sardi semakin masuk ke dalam mulutnya. Dan akhirnya bibir
gadis imut itu sampai menyentuh pangkal penis Sardi.
Benar-benar hangat luar biasa yang
menyelimuti penis Sardi. Sardi sampai menahan kepala Dinda agar tetap berada di
posisinya yang sekarang karena rasanya sungguh hangat dan nikmat luar biasa.
Dinda mulai menggerakkan kepalanya naik turun, mengocok batang penis Sardi
dengan mulut mungilnya. Artis yang masih ABG itu kini sudah sangat lihai
memainkan lidahnya untuk memanjakan penis lelaki. Mungkin Dinda termasuk orang
yang cepat belajar, dalam waktu yang bisa dibilang singkat, Dinda sudah sangat
lihai dan seakan sudah sangat terlatih untuk mengulum kemaluan pria. Dia tahu
benar cara mencium, menjilat, dan mengulum penis lelaki. Gerakan lidahnya pun
seperti wanita yang sudah sering melakukan oral seks.
“ooohhh !! ooohhhh !!!”, sungguh
perjalanan yang sangat menyenangkan bagi Sardi. Dinda terlihat begitu menikmati
batang penis Sardi. Sementara Sardi tetap bisa menyetir dengan tenang meski
Dinda sedang mengulum kemaluannya.
tergesa-gesa-dengan-pak-tholil-cerita-dewasa.html - “non Dinda jagoohh nyepoongnyaaa !!
ooohhh !!”, racau Sardi.
“mm mm…”, hanya jawaban itu yang
keluar dari mulut Dinda.
Dinda semakin kesetanan saat dia
merasakan lelehan sperma yang memang biasa keluar dari penis Sardi setelah
beberapa lama. Lelehan sperma awal yang biasa disebut pre-cum. Benar-benar
nikmat sekali, apalagi saat Dinda menyedot penisnya seperti sedang menyedot
minuman melalui sedotan. Pipi gembul ABG imut itu sampai kempot saat dia
menghisap kuat-kuat penis supirnya. Dinda sadar kalau dia memang sudah sampai
di samping sekolah, tapi dia sedang ‘tanggung’.
“ooohhh dikiiit lagii nonhh !!!”.
“slphh slphhh cllpphh”. Dinda
mempercepat gerakan naik turun kepalanya, mengocoknya lebih cepat.
“OOOKKKHHHH !!!!”. Sardi menekan
kepala Dinda ke bawah, memastikan gadis cantik itu tak membuang air mani yang
dikeluarkan penisnya secara sia-sia.
“uhuk..uhuk..”, Dinda sedikit
tersedak pada awalnya, tapi dia bisa menerima semburan-semburan sperma Sardi
berikutnya. Tak ada semburan lagi, Dinda mengurut batang penis Sardi ke atas
untuk mengeluarkan sisa-sisa air mani yang mungkin masih ada lalu mengulik
lubang kencing supirnya itu dengan lidahnya untuk lebih memastikan tak ada
larva putih Sardi yang tertinggal. Dinda mengangkat kepalanya, akhirnya dia
bisa menghirup udara segar setelah cukup lama hanya menghirup bau apek dari
selangkangan Sardi.
Dinda menelan seluruh sperma yang
ada di dalam mulutnya sambil diperhatikan Sardi. Pria tua itu merasa puas
sekali melihat anak majikannya itu menelan spermanya tanpa jijik sedikit pun.
Sardi menyeka sisa-sisa air maninya yang ada di ujung bibir Dinda dengan
jempolnya dan memasukkan jempolnya itu ke dalam mulut Dinda. Dinda tak
segan-segan mengulum jempol Sardi sebelum dia mengulum sepuluh jari tangannya
untuk membersihkan jari-jarinya dari sperma Sardi.
“enak ya, non ?”.
“hm mh..”, Dinda mengangguk malu.
Dia mengambil tisu dan mengelap sekitar mulutnya. Kemudian, beberapa tisu lagi
dia gunakan untuk mengeringkan penis Sardi yang berlumuran air liurnya. Dinda
pun mengecup mesra batang penis Sardi untuk sekali lagi sebelum dia
memasukkannya lagi ke dalam sangkarnya dan menutup resleting dan kancing celana
Sardi. Perlakuan Dinda tadi benar-benar membuat Sardi merasa seperti raja. Dan
Dinda sebagai selir yang sangat memuja-muja kemaluannya itu.
“aku sekolah dulu yaa, Pak..”, Dinda
cipika cipiki ke Sardi.
“iyaa, non..”.
“e..non Dinda..”.
“iya, Pak ?”, Dinda kembali melongok
ke dalam mobil.
“makasih banyak udah nyepongin Pak
Sardi hehehe”.
“sama-sama, Pak..”, jawab Dinda
tersenyum manis. Dinda pun menutup pintu mobil dan mulai berjalan ke gerbang
sekolah setelah merapikan baju dan rambutnya yang tadi sedikit acak-acakan.
Dinda pun menelan permen untuk menyamarkan bau sperma dari nafasnya. Dinda
sekolah seperti biasa. Saat jam istirahat, Dinda menelpon Sardi.
“Pak Sardi ?”.
“iya, non ?”.
“ntar nggak usah jemput aku..”.
“kenapa, non ?”.
“nngg…pokoknya Pak Sardi tunggu di
rumah kontrakan Pak Sardi aja..”.
“emang mau apa, non ?”.
“aku mau main..”.
“yang bener non ? kalo gitu, Pak
Sardi jemput aja non Dinda sekalian yaa ?”.
“nggak usah, Pak..ntar ak dianter
temen..ajak Pak Jajang juga yaa..”.
“asiik asiik..oke deh non…”. Sudah
terlintas dalam pikiran Sardi, bayangan tubuh telanjang Dinda yang montok.
Sambil menunggu temannya, Dinda menelpon lagi.
“halo, Mah…nanti aku mau belajar di
rumah temen..pulangnya mungkin malem..boleh ya ?”.
“emangnya mau belajar di rumah siapa
?”.
“di rumahnya Karina..boleh yah, Mah
?”.
“tapi nanti pulangnya Mama suruh
Sardi jemput kamu ya ?”.
“ah nggak usah, Mah..ntar aku pulang
sendiri..”.
“jangan, kamu nggak boleh pulang
sendiri malem-malem..nanti Mama suruh Sardi jemput kamu sekarang n’ nunggu kamu
sampai selesai di rumah Karina..”.
“yauda deh, Mah..”. Tak lama, hp
Dinda berdering.
“non..nih gimana ? Pak Sardi lagi di
jalan..tadi nyonya suruh anter non Dinda..”.
“yaudah, Pak Sardi tunggu aja di
kontrakannya Pak Sardi..ntar aku di anter sama temen aku ke kontrakan Pak
Sardi..”.
“oh oke deh..asik asik..”.
Dinda pun bersama temannya yang
membawa mobil menuju ke kontrakan Sardi. Dengan dipandu Sardi dari telpon,
Dinda dan temannya akhirnya sampai juga. Jajang sudah ada di dalam rumah
kontrakan Sardi, dia tadi izin ke majikannya dengan alasan ada urusan dengan
temannya. Jajang dan Sardi sama-sama gelisah menunggu Dinda datang. Mereka
sudah tak sabar ingin melampiaskan nafsu binatang mereka kepada si bidadari
cantik, pujaan hati mereka. Sardi langsung berlari membuka pintu. Tanpa
basa-basi, Sardi menyosor bibir Dinda dan mendekap tubuhnya. Gadis cantik itu
menolak ciuman Sardi dan berusaha melepaskan diri dari dekapan Sardi. Biasanya,
Dinda tak menolak.
“ada temen aku, Pak..”. Sardi
menengok ke samping. Ternyata memang ada seorang gadis manis. Dinda agak malu
juga kepada temannya itu.
“i i..ini kan ??”. Teman Dinda
tersenyum manis.
“ini temen aku, Mikha..”.
“Mikha…”.
“Sardi..”.
“a ayo masuk…”. Jajang kaget saat
ada gadis lain yang berjalan di belakang Sardi.
“Mi..Mikha Tambayong kan ?”.
“iyaa…”.
Mikha Tambayong
“Jajang..”. Jajang dan Sardi saling
bertatapan, kenapa Dinda mengajak Mikha, apa Mikha tau apa yang akan dilakukan
Dinda ?. Mungkinkah Dinda memang mengajak Mikha untuk melayani mereka ?, pikir
Jajang dan Sardi.
Kalau memang benar, berarti Jajang
dan Sardi adalah 2 pria paling beruntung sedunia, ada 2 orang ABG cantik yang
mendatangi mereka dan menyerahkan tubuh mereka sendiri dengan senang hati.
Jajang lebih memperhatikan gerak-gerik Mikha yang notabene adalah ‘barang’
baru. Wajar memang, ‘barang’ baru lebih mempesona. Tapi, stok lama pun masih
keliatan mempesona, terlihat dari tatapan Sardi yang seakan bisa menembus baju
seragam Dinda. Burung Sardi masih penasaran belum mendapat jatah berkunjung ke
‘sangkar’ burung milik Dinda. Dinda dan Mikha pun mengobrol dengan asiknya,
padahal mereka tahu kalau mereka akan menjadi ‘mangsa’ empuk bagi kedua pria
tua yang ada di hadapan mereka. Ya, Mikha memang sudah tahu apa yang akan
dilakukan temannya itu. Dinda sudah cerita ke Mikha kemarin saat Dinda sedang
kesal. Awalnya, Mikha cukup kaget saat mendengar curhatan temannya yang polos
dan manja itu yang mengaku kalau sudah sangat ketagihan disetubuhi supir dan
pembantunya sendiri. Tapi, dunia memang sudah gila, pikir Mikha. Dia sendiri
telah menjadi jablay para preman (baca kepompong xxx karya Raito Yagami). Lama
kelamaan, Dinda dan Mikha merasa hawa tubuhnya jadi panas. Rasa gelitik yang
sudah dikenali baik Dinda maupun Mikha sebagai birahi. Rupanya, Jajang telah
memasukkan obat perangsang ke minuman kedua ABG cantik itu. Obat perangsang
yang kuat, menaikkan gairah orang yang meminumnya berkali-kali lipat sampai tak
pandang bulu siapa yang ada di hadapannya. Benar saja, tiba-tiba Dinda dan
Mikha berciuman.
“emmmhhh hmmmhhh cccpphhh”. Keduanya
mulai dengan kecupan-kecupan ringan.
Lama kelamaan, mereka mulai saling
melumat bibir dan menggunakan lidah mereka untuk menambah keasyikan ciuman
mereka. Sementara itu, Jajang dan Sardi tak berkedip sama sekali menyaksikan
Dinda dan Mikha berciuman. Sampai umur mereka sekarang, mereka belum pernah
menyaksikan adegan lesbian secara langsung. Dan sekarang, ada 2 artis muda yang
cantik sedang melakukannya di hadapan mereka. Sebenarnya, kedua pria jelek itu
sudah ngaceng berat disuguhi pemandangan 2 ABG cantik yang sedang ciuman dengan
sangat bergairah.
Namun, Jajang dan Sardi masih ingin
melihat apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh Dinda dan Mikha yang sudah
sangat terangsang karena obat tadi. Dinda belum pernah berciuman dengan seorang
wanita, tapi rasanya begitu enak berciuman dengan sahabatnya yang ia kenal di
lokasi syuting ini.
“buka !! buka !! buka !!”, teriak
Jajang dan Sardi saat Mikha mulai membuka kancing seragam Dinda. Dinda tak mau
kalah, dia juga mulai membuka kancing seragam Mikha. Akhirnya, keduanya tinggal
memakai bh.
“woooohhh !!!”, Jajang dan Sardi
berteriak seru saat Mikha berhasil membuka bh Dinda, tentu Dinda tak kalah
diam. Kini, Dinda dan Mikha sama-sama bertelanjang dada, tak ada yang
melindungi payudara ranum mereka. Meski, payudara Mikha tak sebesar Dinda, tapi
bentuknya sungguh menggemaskan.
“aaaaahhhhh mmmmhhhh uuummhhhhh
!!!”, lenguh Dinda yang tengah keenakan merasakan puting kanannya diemut-emut
oleh Mikha. Tentu, puting kiri Dinda juga diemuti Mikha.
“ayo non Mikha !! terus sedot
susunya non Dinda !!”, teriak Jajang.
Puas mengenyot puting sahabatnya,
Mikha memberi Dinda kesempatan untuk melakukan hal yang sama padanya.
“isep yang kuat non !! sampe keluar
susunya !!!”, teriak Sardi. Dinda memvariasikan gerakan mulutnya, tak hanya
menjilat dan mengemuti puting Mikha, tapi dia juga mengunyah lembut dan
menarik-narik puting Mikha dengan mulutnya, seperti yang Jajang dan Sardi
sering lakukan terhadap payudaranya. Jajang dan Sardi terus menyemangati
bidadari incaran burung mereka masing-masing. Sedangkan, kedua dara cantik itu
terus beradegan lesbian di depan Jajang dan Sardi seolah tak mengindahkan
keberadaan 2 pria tua itu. Mikha dan Dinda berdiri, bergantian mereka melucuti
rok sma dan cd mereka satu sama lain. Jajang dan Sardi tak pernah menduga kalau
mereka akan bisa menyaksikan pemandangan 2 orang gadis muda yang sama-sama
berparas cantik sedang saling menelanjangi satu sama lain. Benar-benar
pemandangan yang sangat indah, yang mungkin tak setiap hari bisa disaksikan.
Dinda berhadap-hadapan dengan Mikha. Kedua gadis cantik itu sudah sama-sama
telanjang bulat. Tatapan mereka sama-sama sayu, nafsu birahi telah mengambil
alih pikiran mereka. Mereka berdua berpelukan erat.
“mmhhhh cccppphhh uummmhhhh”. Dinda
dan Mikha saling mencumbu. Saling melumat bibir satu sama lain bergantian,
begitu mesra dan begitu bergairah. Tangan Mikha meremas-remas bongkahan pantat
Dinda yang kenyal dan memukul-mukulnya saking gemasnya. Sungguh pemandangan
yang sangat indah.
“non Dinda sama non Mikha..lanjutin
di kamar aja biar lebih enak hehehe..”.
Sardi dan Jajang menggendong Dinda
dan Mikha ke dalam kamar. Ditaruhnya kedua gadis yang sudah telanjang bulat itu
di atas kasur kapuk milik Sardi. Mikha langsung naik ke atas tubuh Dinda dan
langsung mencumbunya lagi. Obatnya benar-benar sangat berkhasiat, lihat saja
kedua dara jelita itu seperti kesetanan nafsu birahi.
“mmpphh ccpphhh uummhhh”. Gumaman
yang keluar dari mulut Dinda dan Mikha.
Sambil terus melumat bibir Dinda,
Mikha menggerakkan tubuhnya untuk menggesek-gesekkan kedua putingnya dan
vaginanya dengan milik sahabat satu lokasi syutingnya itu. Nafas Jajang dan
Sardi sudah memburu melihat Mikha sedang merangsang Dinda. Tapi, masih
penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Mikha menurunkan ciumannya,
mencumbui leher Dinda.
“emmhh…”, desah Dinda. Terlihat
sekali kalau Mikha lebih agresif, gadis manis itu tak henti-hentinya menciumi,
mencupangi, dan menjilati leher Dinda. Sementara Sardi dan Jajang sibuk
melucuti pakaian mereka masing-masing hingga keduanya tinggal memakai kolor saja.
Mereka duduk di samping kiri dan kanan kasur, ingin mendapatkan ‘view’ yang
lebih baik. Tidak usah dekat-dekat, dari jarak itu, Jajang dan Sardi sudah bisa
mencium aroma tubuh kedua ABG cantik itu. Aroma tubuh Dinda dan Mikha yang
memang harum ditambah aroma keringat dan gairah dari kedua dara itu benar-benar
memancing syahwat Sardi dan Jajang. Meskipun begitu, Sardi dan Jajang bingung
juga, hanya dalam kesempatan singkat dan cukup mudah, sebentar lagi mereka bisa
menikmati tubuh seorang artis yang bernama Mikha Tambayong. Benar-benar terlalu
mudah, datang, ngobrol sebentar, kasih obat perangsang, dan langsung bisa
melihat seorang Mikha Tambayong bugil. Tapi, bodo amat, pikir Jajang dan Sardi.
Mungkin mereka memang hoki. Lagipula, jika Mikha datang bersama Dinda, tentu
Dinda sudah memberi tahu kepada Mikha apa yang akan ia lakukan di rumah seorang
pria tua.
“ummhhhh uummm”, lenguh Dinda.
Mikha sedang asik mengenyoti kedua
puting Dinda silih berganti. Sementara Jajang dan Sardi asik meremasi dan
menepoki pantat Mikha. Kali ini, Mikha memajukan tubuhnya, memberikan kedua
buah payudaranya untuk dihisapi Dinda.
“eemmmhh ummmmhhh !!”, desahan seksi
keluar dari mulut Dinda dan Mikha. Desahan kenikmatan dari kemaluan mereka yang
sedang dikorek-korek Jajang dan Sardi.
“Paak Jajanng iseenghh..”, lirih
Mikha manja sambil melirik ke belakang dengan tatapan nakal.
“udah nggak tahan, non…pengen
ngobel-ngobel memeknya non Mikha hehehe..”.
“yaudaahh, Paakkhh teruusshhh
ooohhhh !!!”, pinta Mikha. Benar dugaan Jajang, si bidadari hitam manis ini
memang lebih liar dibandingkan dengan si bidadari putih menggemaskan alias
Dinda
Artikel Terkait :
- cristiano-ronaldo-dikabarkan-sedang-mencetak-gool-3-kali.html
- pusamania-borneo-kalahkan-gresik-united.html
- daniel-andersson-dapat-pujian-dari-henrik-larsson.html
- prediksi-afc-bournemouth-vs-birmingham-city-6-april-2015.html
- cristiano-ronaldo-juga-mengikuti-pestanya
- persebaya-surabaya-ibnu-graham-menggunakan-media-you-tube
- pusamania-borneo-fc-menjalani-liga-perdana
- prediksi-norwich-city-vs-sheffield-wednesday-6-april-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar