Sabtu, 25 April 2015

Aku Jadi Korban Pemerkosaan

Aku Jadi Korban Pemerkosaan

Sebut saja namaku Rini, saat kutulis cerita ini aku berusia 25 tahun dan kejadian itu telah 4 tahun yang lalu, aku mempunyai kakak kembar laki-laki, sebut saja namanya Tanto dan Yanto dan ayahku adalah salah satu staff kedutaan di Belanda. Di rumahku aku tinggal hanya berempat, aku, dua kakak kembarku dan Mbok
Ijah yang sudah ikut keluargaku semenjak usianya 12 tahun dan pada saat itu usiaku 9 tahun, kakak-kakakku berusia 11 tahun. Dan kedua orang tuaku sedang tidak pulang ke Indonesia. Kejadian itu saat aku berusia 21 tahun dan kakak-kakakku Tanto dan Yanto berusia 23 tahun. Saat itu tanggal 12 Oktober 2006,
aku pulang kuliah dan melihat kakak-kakakku nonton film BF bersama Mbok Ijah, Tanto di kanan dan Yanto di kiri. Aku tidak tahu apa yang mereka perbuat, perlahan-lahan aku ingin melihat apa yang mereka lakukan, aku keluar rumah lagi dan masuk melalui jendela kamar Mbok Ijah, yang kebetulan tidak dikunci.
Aku masuk perlahan-lahan, dan aku menuju ruang tengah di mana kedua kakakku dan Mbok Ijah. Astaga! aku melihat Mbok Ijah sedang dipegangi oleh kedua kakakku, dengan mulut terkatup hampir berteriak, kulihat Mbok Ijah mengerang-erang seperti orang berlari 100 km. Hampir saja aku ketahuan oleh kedua
kakakku. Tangan kanan Kak Tanto memegang payudara Mbok Ijah dan tangan kirinya masuk ke dalam lubang kemaluan Mbok Ijah, begitu pula dengan Kak Yanto, tangan kirinya memegang payudara Mbok Ijah dan tangan kanannya juga masuk ke dalam liang kemaluan Mbok Ijah. Terlihat dua tangan yang masuk ke
dalam liang kewanitaan Mbok Ijah dipercepat oleh kedua kakakku. "Den.. Den sudah, Mboo..ok sudah nggak kuat.. udah Aden.. Aden berdua." "Terus Mbok, kan belum main yang lebih enak seperti film itu", kata Kak Tanto bersemangat. Mbok Ijah sudah terlihat lemas dan diangkat ke atas, sedangkan di bawah Kak
Tanto dan Kak Yanto membelakangi pantat Mbok Ijah. "Astaga, apa yang diperbuat oleh kedua kakakku itu", kataku dalam hati. Ternyata kemaluan Kak Tanto besar juga dan kemaluan Kak Yanto begitu pula. "Ayo, To kamu memek dan saya dubur", kata Kak Yanto. "Iya, kamu kan kemarin udah di memek sekarang
di dubur, yah" kata Kak Tanto. "Okelah, ayo To mulai", mereka berdua menekan Mbok Ijah yang sudah lemas, Kak Yanto menekan dari atas dan Kak Tanto menekan dari bawah. "Heck.. heck", bunyi suara Mbok Ijah yang sedikit sesak nafas. "Ayo, To percepat dong." "Gampang Yan sebentar lagi nih." Tiba-tiba
kakakku, Tanto melihat rambutku yang sedikit ketahuan dibalik tembok. "Siapa, siapa di situ?" tanya Kak Tanto sambil berteriak dan melepaskan permainannya dengan Mbok Ijah, begitu juga dengan Kak Yanto yang sudah sejak tadi menarik batang kemaluannya dari dubur Mbok Ijah. Mbok Ijah dibaringkan di sofa
dengan tubuh telanjang bulat dan mereka berdua menghampiriku yang ketakutan tidak bisa lari lagi. "Ooo, jadi kamu dari tadi ngintip kakak berdua main dengan Mbok Ijah", kata Kak Yanto. "Kamu harus diberi hukuman telah ngintip-ngintip kita berdua", kata Kak Tanto. Setelah berbicara seperti itu tanganku dipegang
oleh Kak Tanto dan Kak Yanto di bawa ke kamar mereka berdua. Dalam kamar mereka, aku diminta berdiri di depan pintu kamar mereka. "Berdiri kamu di situ", Kak Tanto meminta sambil menghardikku. "Buka baju kamu dan celana blue jeans kamu, cepat.." Kak Yanto menimpali. "Jangan.. jangan Kak, Saya
kan adik kakak berdua.." "Mau dibuka sendiri, atau kita berdua yang membuka", kata Kak Tanto sambil menghampiriku. "I..ya, saya buka sendiri", kataku ketakutan. Perlahan-lahan aku membuka bajuku dan celana blue jeans-ku, dan Kak Tanto mengunci pintu kamar serta Kak Yanto menyetel lagu House Music
dengan voleme tinggi. "Ayo, nari sambil sedikit-dikit dibuka BH dan CD kamu", Kak Yanto memintaku sambil memegang penggaris besi miliknya. "I..ya, i..ya, tapi jangan dipukul", kataku. Aku menari perlahan-lahan mengikuti irama House Music dan perlahan-lahan kubuka BH-ku dan CD-ku. Setelah selesai
kubuka semua, aku diminta berhenti untuk menari. Aku diseret ke atas tempat tidurnya dan aku disuruh telentang dengan kaki terbuka. Kak Tanto mulai menciumi payudaraku yang memang cukup besar dengan ukuran 32 dan Kak Yanto mulai menjilati perutku sampai pusar dan mengarah ke kemaluanku. "Jangan..
jangan.. jangan Kak.." Teriakanku dikalahkan dengan bunyi House Music yang keras. "Udah, jangan macam-macam kamu", Hardik Kak Yanto. Kak Tanto terus memainkan payudaraku dan menarik-narik dengan bibirnya, sementara Kak Yanto telah menjilati bibir-bibir kemaluanku. Aku merasakan betapa gelinya
dan terangsangnya diriku, kutahan perasaan itu hingga aku hanya bisa menggeliat-geliat sembari menutup mataku dan terasa air mataku menetes. Tanpa kusadari Kak Yanto dan Kak Tanto telah bermain di liang kewanitaanku, mereka berdua bergantian menjilatinya. Kak Tanto berada di atasku dengan kemaluannya
menuju wajahku dan Kak Yanto berdiri tegak dan terasa kemaluannya menyentuh gerbang kewanitaanku. "Buka mulut.." pinta Kak Tanto, tanpa disadari aku mengikuti perintahnya dan tiba-tiba aku didorong oleh kemaluan kakakku dari mulut dan liang kewanitaanku. Terasa kemaluan Kak Tanto sampai pada pangkal
tenggorokanku dan kemaluan Kak Yanto mulai masuk ke dalam kemaluanku. "Hm.. hm.. hm.." hanya kata-kata itu yang bisa kuucapkan. Terasa mau muntah dan pedih serta perih sekali liang kewanitaanku. Setelah sekali tekan mereka tukar posisi, giliran Kak Yanto yang berada di atas kepalaku dan Kak Tanto
berada di bawahku. Mereka mengulanginya lagi seperti hentakan pertama. Setelah mereka melakukan dua kali hentakan berselang seling, Kak Tanto tiduran di sampingku dan Kak Yanto tetap berdiri. Tubuhku dimiringkan dan mereka mulai lagi dengan liang kewanitaanku. Liang kewanitaanku dimasuki oleh batang
kejantanan Kak Tanto dari depan dan batang kejantanan Kak Yanto dari belakang. "Creek.. creek.." bunyi kemaluan kedua kakakku masuk ke dalam liang kewanitaanku dan saat itu aku merasakan adanya sesuatu yang robek dan perih serta pedih sekali, hingga aku tidak dapat lagi mengeluarkan suara. Setelah kemaluan
kakak-kakakku masuk, mereka bergerak cepat sekali. "Ugh.. ugh.. ugh.. ayoo.. terus", dan setelah sekitar 10 menit lamanya aku hanya merasakan adanya cairan yang banyak menyemprot ke dalam liang kewanitaanku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan aku pingsan seketika. Setelah aku sadar, aku tidur
dengan Mbok Ijah yang telah diberi obat tidur oleh kakak-kakakku. Aku melihat kemaluanku menancap sejenis mainan seperti kemaluan kakakku satu ujung masuk ke kemaluan Mbok Ijah dan satu ujungnya masuk ke dalam kemaluanku. Perlahan-lahan kulepaskan barang itu dan aku turun dari tempat tidurku
berjalan gontai menuju ruang tengah. Sesampainya di ruang tengah aku dicemooh oleh kakak-kakakku berdua. "Wah, To adik kita lesbian", kata Kak Yanto. "Iyah, laporin aja sama ayah, biar kapok.." kata Kak Tanto. "Jangan.. jangan dilaporin Kak", kataku mengiba. "Oke, kalau kamu nggak mau dilaporin.. Kamu kan
sudah diphoto oleh kita berdua", sambil menunjukan kamera Kak Yanto dan Kak Tanto mengancamku. "Kamu harus melayani kita berdua setiap jam dan dalam waktu satu minggu ini, dan kamu haruslah libur
kuliah", kata Kak Tanto, "Bila aku tidak mau diceritakan tentang tidurku bersama dengan Mbok Ijah." "I..ya, I..yah tapi pake pengaman yah, Rini nggak mau hamil", kataku memelas. "Oke, mau pake pengaman kek,
nggak kek, pokoknya loe harus ngelayani kita berdua", kata Kak Yanto. Terpaksa pada saat itu hingga seminggu aku bolos kuliah dan aku melayani kedua kakakku yang sudah tidak ingat lagi bahwa aku ini adik
kandungnya. Dan setelah seminggu aku diberi photo serta klisenya waktu aku tidur dengan Mbok Ijah dengan pose lesbian. Kutanyakan kepada Mbok Ijah kenapa mau seperti itu, ternyata ia dipaksa untuk
meminum sirup buatan Kak Tanto sehingga menjadi lemas dan tertidur. Dan mereka masih sempat memperlihatkan photo mereka berdua bermain
dengan adik kandungnya, dengan pose-pose yang heboh dan saat itu pula aku pingsan. Itulah pembaca yang baik, pengalamanku yang tidak baik dan tidak terlupakan
يطلق عليه اسمي رينى، عندما كتبت هذه القصة كان عمري 25 سنة وكان الحادث منذ 4 سنوات، وكان لي توأم شقيق رجل، دعونا ندعو له تانتو وYanto والدي كان واحدا من موظفي السفارة في هولندا. في بيتي وعشت الأسرة فقط أربعة منا، لي، أخي التوأم وهما Mbok Ijah انضم بالفعل منذ أن كان عمره 12 عاما في ذلك الوقت وعمري 9 سنوات من العمر، كان أختي الكبرى 11 عاما. وكان والدي ليس في المنزل إلى إندونيسيا. وكان الحادث عندما كان عمري 21 وأخواتي و
Yanto تانتو 23 سنة. كان عليه في 12 أكتوبر 2006، عدت إلى البيت من الكلية ونرى إخواني مشاهدة الأفلام معا BF Mbok Ijah، تانتو على اليمين وعلى اليسار Yanto. أنا لا أعرف ماذا يفعلون، ببطء أريد أن أرى ما يفعلونه، أنا خارج من المنزل مرة أخرى وتذهب في خلال نافذة غرفة النوم Mbok Ijah، والتي بالمناسبة ليست مقفلة.مشيت ببطء، وتوجهت لغرفة المعيشة حيث إخواني وMbok Ijah. يا الهي! رأيت Mbok Ijah محتجزين أسفل من قبل اثنين من الأخوات، مع الفم مغلقة يصرخون تقريبا، رأيت
Mbok Ijah الشكوى مثل الناس يركضون 100 ميل. مسكت تقريبا من قبل اثنين من الأخوات. اليد اليمنى يمسك الثدي تانتو كاك Mbok Ijah ويده اليسرى في العانة حفرة Mbok Ijah، وكذلك كاك Yanto، ويده اليسرى عقد Mbok Ijah الثدي واليد اليمنى تحفر أيضا في العانة Mbok Ijah. رأى اثنين من الأيدي التي تحفر إلى الأنوثة Mbok Ijah تسارع من قبل اثنين من الأخوات. "دن دن .. بالفعل، Mboo..ok بالفعل ليست قوية .. .. عدن عدن بالفعل على حد سواء." وقال الأخت تانتو متحمس "حافظوا على
Mbok، لا يلعب حتى الآن أكثر راحة مثل هذا الفيلم". Mbok Ijah مرئية بالفعل يعرج ورفع، في حين ظل كاك كاك تانتو وYanto تدعم Mbok Ijah الحمار. "جيز، ما قامت به كل من أخي"، قلت لنفسي. واتضح كبيرة تانتو العانة كاك كاك Yanto جيدا وكذلك فعل العانة. وقال كاك Yanto "هيا، لأنك بلدي كس والشرج". "نعم، أنت على حق أمس بالفعل في كس الآن في المستقيم ياه"، وقال كاك تانتو. "حسنا، دعونا نذهب لبدء"، وكلاهما قمع Mbok Ijah ضعيفة بالفعل، Yanto كاك كاك الضغط من فوق ومن أسفل تانتو الملحة. "هيك .. هيك"، صوت
Mbok Ijah لاهث قليلا. "هيا، لتسريع دونغ". "من السهل يان يا قريبا." فجأة أخي، تانتو يرى القليل من الشعر اشتعلت خلف الجدار. "من الذي هناك؟" سألت الأخت تانتو الصراخ وإطلاق اللعبة مع Mbok Ijah، وكذلك كاك Yanto الذين بالفعل كان الديك من المستقيم قضيب سحب Mbok Ijah. وضعت Mbok Ijah على الأريكة مع الجسد العاري وكلاهما جاء هذا الخوف لا يمكن تشغيل بعد الآن. "إنفست، لذلك كنت على حد سواء الإخوة قد يخطيء حولها مع Mbok Ijah"، وقال كاك Yanto.
"يجب أن تعطى تم الحكم يخطيء قبالة بدس كلا منا"، وقال كاك تانتو. بعد الحديث مثل واليد التي عقدت من قبل كاك كاك تانتو وتقديمهم إلى غرفة Yanto لهم على حد سواء. في غرفتهم، وطلب مني أن أقف أمام بابهم. "قف أيها فيها"، وطلب كاك تانتو بينما menghardikku. "افتح قميصك والجينز الأزرق لك، بسرعة .." توافقوا الأخت Yanto. رغبة فتحت تلقاء نفسه، أو أننا سواء كانت فتح "، وقال" لا .. تفعل الأخت، أنا كان أخ وأخت على حد سواء .. "" الأخت تانتو اقترب. ، قلت الخوف "I..ya، فتحت نفسي". ببطء فتحت قميصي وبلدي الجينز الأزرق، وتانتو كاك كاك مقفل باب غرفة النوم وتعيين أغنية بيت الموسيقى
Yanto مع voleme عالية. "هيا، والرقص مع BH والأقراص المدمجة لكم قليلا، قليلا فتح"، وطلب كاك Yanto، وعقد له مسطرة معدنية. "، ولكن I..ya i..ya لا تصل"، قلت. أنا رقصت ببطء على إيقاع الموسيقى البيت وفتحت صدريتي وCD بلدي ببطء. بمجرد الانتهاء فتحت كل شيء، لقد طلب مني التوقف عن الرقص. I تم جره إلى أعلى السرير وقلت لها مرة أخرى مع ساقيها مفتوحة. التي كاك تانتو تقبيل ثديي كبيرة بما يكفي مع حجم 32 والتي كاك
Yanto لعق بطني إلى سرته، ويؤدي إلى الفخذ. "لا .. لا .. لا .. كاك" تصرخ هزم من قبل صوت بيت الموسيقى بالأمر الصعب. "بالفعل، لا الاشياء مضحك لكم"، Hardik كاك Yanto. مواصلة كاك تانتو للعب ثديي ومجرور في شفتيه، في حين كاك Yanto تم لعق كس الشفتين. شعرت كيف له التسلية وterangsangnya نفسي، وأنا الذي عقد هذا الشعور أن أتمكن من تشنج فقط في حين إغلاق عيني وشعرت بالتنقيط الدموع. دون أن يدركوا كاك كاك
Yanto ولعب تانتو في الجحور الأنوثة، وكلاهما يتناوبون لعق ذلك. كان كاك تانتو على رأس لي مع صاحب الديك نحو وجهي وكاك Yanto الوقوف وشعرت صاحب الديك لمس بوابة الأنوثة بلدي. "افتح فمك .." اعترف كاك تانتو، عن غير قصد تابعت أوامره وفجأة كنت مدفوعا أخي من الأنوثة الفم والأعضاء التناسلية الجحور. يشعر العانة كاك تانتو تصل في قاعدة رقبتي والأعضاء التناسلية بدأت كاك
Yanto للدخول في الفخذ. "جلالة الملك .. جلالة .. جلالة .." كلمات فقط أستطيع أن أقول. يشعر وكأنه يفتح ومؤثرة وتلتهم حفرة الأنوثة. بعد الصنبور يتبادلون المناصب، وتحويل كاك Yanto الذي كان في فوق رأسي وكاك تانتو هو تحتي. انهم تكرار ذلك مرة أخرى كما فاز الأول. بعد أن لم مرتين فاز بالتناوب، تانتو كاك كاك الكذب بجانبي وYanto يظل واقفا. يميل جسدي ويبدأون من جديد مع الجحور الأنوثة. ليانغ الأنوثة بالذكورة التي يدخلها الجذعية كاك تانتو من جذع كاك Yanto الأمامي والمروءة من الخلف. "الخور .. الخور .." سليمة العانة شقيقتين تحفر في الأنوثة ومن ثم أشعر أن شيئا ما تمزق وقرحة ومؤلمة على
الإطلاق، حتى لم أعد أستطيع جعل صوت. بعد أن دخلت العانة أخواتي، وأنها تتحرك بسرعة. "هتاف اشمئزاز .. هتاف اشمئزاز .. هتاف اشمئزاز .. ايو .. تواصل"، وبعد حوالي 10 دقائق طويلة شعرت فقط الكثير من السوائل للرش في الأنوثة حفرة. لا أستطيع أن أفعل أي شيء آخر، وأغمي على الفور. مرة واحدة أدركت، كنت أنام مع Mbok Ijah الذي كان مخدرا من قبل إخوتي. رأيت نوع من لعبة اخترقت كس مثل الأخ العانة واحد في العانة
Mbok Ijah نهاية واحدة في الفخذ نهاية. السماح ببطء الذهاب من الاشياء التي وخرجت من سريري مشى ببطء إلى غرفة المعيشة. وصوله في وسط الغرفة أنا كان سخر من قبل كل من إخوتي. "حسنا، لدينا أخت مثليه"، وقال كاك Yanto. "نعم، كتب laporin نفس الأب، اسمحوا لي أن تتخلى عن .." وقال كاك تانتو. وقال "لا .. لا dilaporin كاك" توسلت. "حسنا، إذا كنت لا تريد
dilaporin .. لقد diphoto بالفعل من جانب كل واحد منا"، وقال انه تبين Yanto وكاميرا كاك كاك تانتو تهديد. وقال "يجب أن تخدم كلا منا كل ساعة وخلال أسبوع واحد، ويجب أن يكون بعيدا عن مسارها" الأخت تانتو "إذا كنت لا تريد أن تقول عن بلدي
Ijah Mbok جنبا إلى جنب مع". ، قلت فشلا ذريعا "I..ya، ولكن استخدام سلامة I..yah جيدا، وريني لم تكن ترغب في الحصول على الحوامل". "حسنا، ترغب في استخدام KEK السلامة، كيك لا، فقط لوى يجب ngelayani كلا منا"، وقال كاك
Yanto. أجبر عليها حتى أسبوع أنا تخطي الكلية وعملت اثنين من الأخوات الذين لا يتذكرون أن لدي الأشقاء الأصغر سنا. وبعد أسبوع أعطيت الصور والسلبيات الوقت كنت أنام مع Mbok Ijah مع أوضاع مثليه. سألت لماذا Mbok Ijah ان مثل هذه، اتضح انه اضطر لشرب شراب الاصطناعي كاك تانتو بحيث يصبح يعرج وسقطت نائما. وأنها لا تزال لديه الوقت لإظهار الصور
كلاهما لعب مع شقيقه الأصغر، يطرح متحمسون وفي نفس لحظة مررت بها. هذا هو قارئ جيد، كانت تجربتي ليست جيدة ولم ينس

Tidak ada komentar:

Posting Komentar