Karena Cemburu Sosian Cerita Dewasa
Ini adalah kisah atau pengalaman seks seorang
gigolo dengan tante girang, cerita dewasa gigolo yang ngentot tante girang demi
uang dan kepuasaan birahinya. Setali tiga uang, tante yang mendapatkan service
seksnya pun menikmati layanan seks dari sang gigolo. Selengkapnya, simak
kisahnya berikut ini!
- Cerita Dewasa
- Khusus Dewasa
- Cerita Dewasa
- Cerita Bokep
- Cerita Dewasa Seks
- Cerita Dewasa
- Bokep Online
- Cerita Hot
- Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa
Sebelum memulai ceritaku, aku akan memberikan
sedikit gambaran mengenai diriku. Namaku adalah Ivan, bekerja sebagai karyawan
swasta asing di kawasan Sudirman, Jakarta. Aku adalah seorang pria berusia 29
tahun, aku keturunan chinese, wajahku lumayan ganteng, kulitku putih bersih.
Tinggiku 165 cm dan berat badanku 70 kg, sedikit kumis menghiasi bibirku.
- Cerita Hot
- Cerita Dewasa
- Cerita Hot
- Foto Seksi
- Cerita Dewasa
- Foto Bugil
- Bokep Cerita Dewasa
- Cerita Panas
- Cerita Dewasa ABG
Kejadian ini adalah sebagian dari kisah nyataku,
yang terjadi kurang lebih 4 tahun yang lalu. Terus terang, aku sangat menyukai
wanita yang berusia 30-40 tahun, dengan kulit mulus. Bagiku wanita ini sangat
menarik, apalagi jika ‘jam terbangnya’ sudah tinggi, sehingga pandai dalam bercinta.
Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu,
tidak mudah bagiku untuk mencari wanita tersebut. Hal ini
- Foto Seksi
- Bokep Dewasa
- Konten Dewasa
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep Online
- Perita Dewasa Terbaru
- Cerita Sex
- Cerita Dewasa
- Cerita Hot
yang mendorong aku
untuk mengiklankan diriku pada sebuah surat kabar berbahasa Inggris, untuk
menawarkan jasa ‘full body massage’. Uang bagiku tidak masalah, karena aku
berasal dari keluarga menengah dan gajiku cukup, namun kepuasan yang ku dapat
jauh dari itu. Sehingga aku tidak memasang tarif untuk jasaku itu, diberi
berapapun kuterima.
- Cerita Dewasa
- Paling Ampuh
- Berita Bola
- Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa
- Cerita Hot
- Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa Terbaru
- Cerita Ngentot
- Cerita Panas
Sepanjang hari itu, sejak iklanku terbit banyak
respon yang kudapat, sebagian dari mereka hanya iseng belaka, atau hanya ingin
ngobrol. Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku.
“Hallo dengan Ivan?” suara merdu terdengar dari sana.
“Ya saya sendiri” jawabku.
“Hallo dengan Ivan?” suara merdu terdengar dari sana.
“Ya saya sendiri” jawabku.
- Cerita Panas
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep
- Cerita Hot 18+
- Cerita Bokep
- Kumpulan Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa Terbaru
- Cerita Panas
- Cerita17
Dan seterusnya dia mulai menanyakan ciri-ciriku. Selanjutnya, “Eh
ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya kamu punya?” katanya.
“Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku.
“Wah lumayan juga yach, lalu apakah jasa kamu ini termasuk semuanya,” lanjutnya.
“Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku.
“Wah lumayan juga yach, lalu apakah jasa kamu ini termasuk semuanya,” lanjutnya.
- Cerita Hot
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep
- Cerita Dewasa
- Cerita Hot
- Cerita Bokep Online
- Cerita Hot Terbaru
- Cerita Hot 17+
- Cerita Dewasa Online
“Apa saja yang kamu butuhkan, kamu pasti puas dech..” jawabku. Dan yang agak
mengejutkan adalah bahwa dia meminta kesediaanku untuk melakukannya dengan
ditonton suaminya. Namun kurasa, wah ini pengalaman baru buatku.
- Cerita Seks Terbaru
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep
- Cerita Hot 18+
- Cerita Sex Dewasa
- Cerita Sex Dewasa
- Koleksi Cerita Dewasa
- Cerita Panas Terbaru
Akhirnya dia memintaku untuk segera datang di
sebuah hotel “R” berbintang lima di kawasan Sudirman, tak jauh dari kantorku.
Aku menduga bahwa pasangan ini bukanlah sembarang orang, yang mampu membayar
tarif hotel semahal itu. Dan benar dugaanku, sebuah president suite room telah ada
di hadapanku. Segera kubunyikan bel di depan kamarnya. Dan seorang pria, dengan
mengenakan kimono, berusia tak lebih dari 40 tahun membukakan pintu untukku.
- Cerita Seks Dewasa
- Cerita Seks Dewasa
- CERITA DEWASA 18+
- PKoleksi Cerita Dewasa 18+
- Cerita Hot Terbaru
- Cerita Bokep Online
- Cerita Hot
- Cerita Bokep
“Ivan?” katanya.
“Ya saya Ivan,” jawabku. Lalu ia mencermatiku dari atas hingga bawah sebelum ia mempersilakan aku masuk ke dalam. Pasti dia tidak ingin sembarang orang menyentuh istrinya, pikirku.
“OK, masuklah” katanya. Kamar itu begitu luas dan gelap sekali. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.
“Ya saya Ivan,” jawabku. Lalu ia mencermatiku dari atas hingga bawah sebelum ia mempersilakan aku masuk ke dalam. Pasti dia tidak ingin sembarang orang menyentuh istrinya, pikirku.
“OK, masuklah” katanya. Kamar itu begitu luas dan gelap sekali. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.
- Cerita Dewasa Online
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep
- Cerita Dewasa 18+
- Cerita Hot 18+
- Cerita Bokep
- Cerita Hot Terkini
- Cerita Seks
- Cerita Hot
Lalu aku memandang ke arah tempat tidur. Seorang
wanita yang kutaksir umurnya tak lebih dari 30 tahun berbaring di atas tempat
tidur, badannya dimasukkan ke dalam bed cover tersenyum padaku sambil
menjulurkan tangannya untuk menyalamiku. “Kamu pasti Ivan khan? Kenalkan saya
Donna” katanya lembut.
Aku terpana melihatnya, rambutnya sebahu berwarna pirang, kulitnya mulus sekali, wajahnya cantik, pokoknya perfect! Aku masih terpana dan menahan liurku, ketika dia berkata “Lho kok bingung sich”.
“Akh enggak..” kataku sambil membalas salamnya.
Aku terpana melihatnya, rambutnya sebahu berwarna pirang, kulitnya mulus sekali, wajahnya cantik, pokoknya perfect! Aku masih terpana dan menahan liurku, ketika dia berkata “Lho kok bingung sich”.
“Akh enggak..” kataku sambil membalas salamnya.
- Cerita Hot Online
- Bokep Online
- Cerita Bokep Online
- Cerita Seks 17+
- Cerita Sex
- Cerita Dewasa
- Kumpulan Cerita Seks
- Cerita Hot Terbaru
- Cerita Seks 18+
“Kamu mandi dulu dech biar segar, tuch di kamar mandi,” katanya.
“Oke tunggu yach sebentar,” jawabku sambil melangkah ke kamar mandi. Sementara, suaminya hanya menyaksikan dari sofa dikegelapan. Cepat-cepat kubersihkan badanku biar wangi. Dan segera setelah itu kukenakan celana pendek dan kaos.
“Oke tunggu yach sebentar,” jawabku sambil melangkah ke kamar mandi. Sementara, suaminya hanya menyaksikan dari sofa dikegelapan. Cepat-cepat kubersihkan badanku biar wangi. Dan segera setelah itu kukenakan celana pendek dan kaos.
Aku melangkah keluar, “Yuk kita mulai,” katanya.
- Cerita Bokep Terbaru
- Cerita Dewasa
- Cerita Sex Terbaru
- Cerita Seks
- Cerita Seks Terupdate
- Cerita Bokep Terbaru
- Cerita Seks Bugil
- Cerita Seks
Dengan sedikit gugup aku menghampiri tempat tidurnya. Dan dengan bodohnya aku
bertanya, “Boleh aku lepaskan pakaianku?”, dia tertawa kecil dan menjawab,
“terserah kau saja..”.
Segera kulepaskan pakaianku, dia terbelalak melihatku dalam keadaan polos, “Ahk.. ehm..” dan segera mengajakku masuk ke dalam bed cover juga. “Kamu cantik sekali Donna” kataku lirih.
Segera kulepaskan pakaianku, dia terbelalak melihatku dalam keadaan polos, “Ahk.. ehm..” dan segera mengajakku masuk ke dalam bed cover juga. “Kamu cantik sekali Donna” kataku lirih.
- Cerita Dewasa Hot
- Cerita Bokep Terbaru
- Cerita Seks
- Cerita Hot
- Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa
- Cerita SEX
- Cerita Bokep
- Cerita Bokep Online
Aku tak habis pikir ada wanita secantik ini yang pernah kulihat dan suaminya
memperbolehkan orang lain menjamahnya, ah.. betapa beruntungnya aku ini. “Ah
kamu bisa saja,” kata Donna.
Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti
tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna
putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat
melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan
begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang
berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia
benar-benar sempurna” kataku dalam hati.
- Info Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa Daun Muda
- Cerita Sex
- Cerita Sex
- Cerita Dewasa Terbaru
- Cerita17
- Cerita Dewasa
“Van..” bisik Tante Donna di telingaku.
Aku menoleh dan terjengah. Ya Ampuun, wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan wajahku. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Kunikmati seluruh keindahan bidadari di depanku ini, mulai dari wajahnya yang cantik menawan, lekak-lekuk tubuhnya yang begitu seksi dan montok, bayangan bundar kedua buah payudaranya yang besar dan kencang dengan kedua putingnya yang lancip, perutnya yang ramping dan pantatnya yang bulat padat bak gadis remaja, pahanya yang seksi dan aah.., kubayangkan betapa indah bukit kemaluannya yang kelihatan begitu menonjol dari balik bed cover. Hmm.., betapa nikmatnya nanti saat batang kejantananku memasuki liang kemaluannya yang sempit dan hangat, akan kutumpahkan sebanyak mungkin air maniku ke dalam liang kemaluannya sebagai bukti kejantananku.
Aku menoleh dan terjengah. Ya Ampuun, wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan wajahku. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Kunikmati seluruh keindahan bidadari di depanku ini, mulai dari wajahnya yang cantik menawan, lekak-lekuk tubuhnya yang begitu seksi dan montok, bayangan bundar kedua buah payudaranya yang besar dan kencang dengan kedua putingnya yang lancip, perutnya yang ramping dan pantatnya yang bulat padat bak gadis remaja, pahanya yang seksi dan aah.., kubayangkan betapa indah bukit kemaluannya yang kelihatan begitu menonjol dari balik bed cover. Hmm.., betapa nikmatnya nanti saat batang kejantananku memasuki liang kemaluannya yang sempit dan hangat, akan kutumpahkan sebanyak mungkin air maniku ke dalam liang kemaluannya sebagai bukti kejantananku.
- Cerita Sex
- Cerita Seks Dewasa
- Cerita Seks
- Cerita Seks
- Cerita Hot
- Cerita Bokep Online
- Cerita Panas
- Cerita Dewasa 17+
- Cerita Dewasa Seru
“Van.. mulailah sayang..” bisik Tante Donna,
membuyarkan fantasi seks-ku padanya. Sorotan kedua matanya yang sedikit sipit
kelihatan begitu sejuk dalam pandanganku, hidungnya yang putih membangir
mendengus pelan, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah
terbuka, duh cantiknya. Kukecup lembut bibir Tante Donna yang setengah terbuka.
Begitu terasa hangat dan lunak. Kupejamkan kedua mataku menikmati kelembutan
bibir hangatnya, terasa manis.
Selama kurang lebih 10 detik aku mengulum
bibirnya, meresapi segala kehangatan dan kelembutannya. Kuraih tubuh Tante
Donna yang masih berada di hadapanku dan kubawa kembali ke dalam pelukanku.
“Apa yang dapat kau lakukan untukku Van..” bisiknya lirih setengah kelihatan malu.
“Apa yang dapat kau lakukan untukku Van..” bisiknya lirih setengah kelihatan malu.
- Cerita Dewasa
- Cerita Seks Terbaru
- Info Cerita Dewasa
- Cerita Dewasa
- Foto Hot Cerita Dewasa
- Foto Seksi ABG
- Berita Terkini Cerita Hot
- Konten Dewasa
Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat, terasa sedikit gemetar memendam
sejuta rasa. Dan tanpa terasa jemari kedua tanganku telah berada di atas
pantatnya yang bulat. Mekal dan padat. Lalu perlahan kuusap mesra sambil
kuberbisik, “Tante pasti tahu apa yang akan Ivan lakukan.. Ivan akan puaskan
Tante sayang..” bisikku pelan. Jiwaku telah terlanda nafsu.
- Cerita Panas
- Cerita Dewasa Lebih Hot
- Cerita Dewasa
- Cerita Hot Cewek Bola
- Cerita Sex Remaja
- Kisah Nyata – Cerita Dewasa
- Cerita Panas
- Cerita Hot
- Konten Dewasa
Kuelus-elus seluruh tubuhnya, akhh.. mulus
sekali, dengan sedikit gemas kuremas gemas kedua belah pantatnya yang terasa
kenyal padat dari balik bed cover. “Oouuhh..” Tante Donna mengeluh lirih.
Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya. Lalu dengan gemas aku kembali melumat bibirnya. Kusedot dan
Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya. Lalu dengan gemas aku kembali melumat bibirnya. Kusedot dan
kukulum
bibir hangatnya secara bergantian dengan mesra atas dan bawah. Kecapan-kecapan
kecil terdengar begitu indah, seindah cumbuanku pada bibir Tante Donna. Kedua
jemari tanganku masih mengusap-usap sembari sesekali meremas pelan kedua belah
pantatnya yang bulat pada dan kenyal. Bibirnya yang terasa hangat dan lunak
berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut
bibirnya yang sebelah atas. ooh.., terasa begitu nikmatnya. Dengusan pelan
nafasnya beradu dengan dengusan nafasku dan berulang kali pula hidungnya yang
kecil membangir beradu mesra dengan hidungku. Kurasakan kedua lengan Tante
Donna telah melingkari leherku dan jemari tangannya kurasakan mengusap mesra
rambut kepalaku.
Batang kejantananku terasa semakin besar apalagi
karena posisi tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batang
kejantananku yang menonjol dari balik celanaku itu terjepit dan menempel keras
di perut Tante Donna yang empuk, sejenak kemudian kulepaskan pagutan bibirku
pada bibir Tante Donna.
Wajahnya yang cantik tersenyum manis padaku,
kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus
turun dan sampai di daerah yang paling kusukai, wangi sekali baunya. Tak perlu
ragu.
“Ohh apa yang akan kau lakukan.. akh..” tanyanya sambil memejamkan mata menahan
kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong
kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Donna.
Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.
Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creep..”
ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi
becek itu.
“Aaahh.. kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang kemaluannya adalah
terindah yang pernah kucicipi, bibir kemaluannya yang merah merekah dengan
bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran
kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu..
ooh nikmatnya Ivan..” lirih Tante Donna.
Sementara aku asyik menikmati bibir kemaluannya,
ia terus mendesah merasakan kegelian, persis seorang
gadis perawan yang baru
merasakan seks untuk pertama kali, kasihan wanita ini dan betapa bodohnya
suaminya yang hanya memandangku dari kegelapan.
“Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot
lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk
memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal
ini.
Lima menit kemudian.. “Sayang.. Aku ingin cicipi punya kamu juga,” katanya
seperti memintaku menghentikan tarian lidah di atas kemaluannya.
“Ahh.. baiklah Tante, sekarang giliran Tante,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang di atas wajahnya yang masih berbaring. Tangannya langsung meraih batang kemaluan besarku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.
“Okh Van.. indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala kemaluanku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.
“Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm.. nggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan burungku kearah mulutnya dan, “Croop..” langsung memenuhi rongganya yang
“Ahh.. baiklah Tante, sekarang giliran Tante,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang di atas wajahnya yang masih berbaring. Tangannya langsung meraih batang kemaluan besarku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.
“Okh Van.. indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala kemaluanku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.
“Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm.. nggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan burungku kearah mulutnya dan, “Croop..” langsung memenuhi rongganya yang
mungil itu. Matanya menatapku dengan
pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru
semakin membuat senjataku tegang dan keras.
“Aduuh enaak.. oohh enaknya Tante oohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok batang kemaluanku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak. Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu. Sesekali ia menggigit kecil kepala kemaluanku dalam mulutnya, “Mm.. hmm..” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.
“Aduuh enaak.. oohh enaknya Tante oohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok batang kemaluanku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak. Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu. Sesekali ia menggigit kecil kepala kemaluanku dalam mulutnya, “Mm.. hmm..” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.
“Crop..” ia mengeluarkan kemaluanku dari
mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan
dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah
membanjir di bibir kemaluannya.
“Aoouuhh.. Tante nggak tahan lagi sayang ampuun.. Vann.. hh masukin sekarang
juga, ayoo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kemaluanku ke
selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang
kemaluannya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir kemaluannya
dan mendorongnya perlahan, “Ngg.. aa.. aa.. aa.. ii.. oohh masuuk.. aduuh besar
sekali sayang, oohh..” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka
iris.
Aku tahu kalau itu adalah reaksi dari bibir kemaluannya
yang terlalu rapat untuk ukuran burungku. Dan Tante Donna merupakan wanita yang
kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Namun jujur saja, ia adalah wanita
setengah baya tercantik dan terseksi dari semua wanita yang pernah kutiduri.
Buah dadanya yang
membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan
pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali aku juga berusaha mengimbangi
gerakan turun naiknya diatas pinggangku dengan cara mengangkat-angkat dan
memiringkan pinggul hingga membuatnya semakin bernafsu, namun tetap menjaga
ketahananku dengan menghunjamkan kemaluanku pada setiap hitungan kelima.
Tangannya menekan-nekan kepalaku kearah buah
dadanya yang tersedot keras sementara burungku terus keluar masuk semakin
lancar dalam liang senggamanya yang sudah terasa banjir dan amat becek itu.
Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga
wanita itu berteriak kecil merintih
menahan rasa nikmat sangat hebat, untung
saja kamar tidur tersebut terletak di lantai dua yang cukup jauh untuk
mendengar teriakan-teriakan kami berdua. Puas memainkan kedua buah dadanya,
kedua tanganku meraih kepalanya dan menariknya kearah wajahku, sampai disitu
mulut kami beradu, kami saling memainkan lidah dalam rongga mulut secara
bergiliran. Setelah itu lidahku menjalar liar di pipinya naik kearah kelopak
matanya melumuri seluruh wajah cantik itu, dan menggigit daun telinganya.
Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, burungku semakin
terasa membentur dasar liang senggama.
“Ooohh.. aa.. aahh.. aahh.. mmhh gelii oohh
enaknya, Vann.. ooh,” desah Tante Donna.
“Yaahh enaak juga Tante.. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti
“Yaahh enaak juga Tante.. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti
ini, oohh enaakk.. oohh Tante oohh..” kata-kataku
yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Tanganku yang tadi berada di
atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia
menekan ke bawah dan menghempaskan kemaluannya tertusuk burungku, secara
otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula
kemaluannya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.
Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh
Tante Donna terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang
akan segera diraihnya, “Vann.. aahh aku nngaak.. nggak kuaat aahh.. aahh..
oohh..”
“Taahaan Tante.. tunggu saya dulu ngg.. ooh enaknya Tante.. tahan dulu .. jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia
“Taahaan Tante.. tunggu saya dulu ngg.. ooh enaknya Tante.. tahan dulu .. jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia
saja, tubuh Tante Donna menegang kaku,
tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga
kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya.
Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya
untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo.. ngg.. aahh.. sayang
sayang.. sayang.. ooh enaak.. Tante kelauaar.. oohh.. oohh..” teriaknya panjang
mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan kemaluannya disekeliling
burungku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental
terasa menyemprot enam kali di dalam liang kemaluannya sampai sekitar sepuluh
detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.
Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin
terdengar dengan jelas suara gesekan antara kemaluan saya dengan kemaluannya
yang telah dibasahi oleh cairan dari kemaluan Tante Donna. “Aaakhh.. enakk!”
desah Tante Donna sedikit teriak.
“Tante.. saya mau keluar nich.. eesshh..” desahku pada Tante Donna.
“Keluarkanlah sayang.. eesshh..” jawabnya sambil mendesah.
“Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna.
“Tante.. saya mau keluar nich.. eesshh..” desahku pada Tante Donna.
“Keluarkanlah sayang.. eesshh..” jawabnya sambil mendesah.
“Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna.
“Hemm.. hemm..” suara itu cukup mengagetkanku.
Ternyata suaminya yang sedari tadi hanya menonton kini telah bangkit dan
melepas kimononya. “Sekarang giliranku, terima kasih kau telah membangkitkanku
kau boleh meninggalkan kami sekarang,” katanya seraya memberikan segepok uang
padaku.
Aku segera memakai pakaianku, dan melangkah
keluar. Tante Donna mengantarkanku kepintu sambil sambil menghadiahkanku sebuah
kecupan kecil, katanya “Terima kasih yach.. sekarang giliran suamiku, karena ia
butuh melihat permainanku dengan orang lain sebelum ia melakukannya.”
“Terima kasih kembali, kalau Tante butuh saya lagi hubungi saya saja,” jawabku sambil membalas kecupannya dan melangkah keluar.
“Terima kasih kembali, kalau Tante butuh saya lagi hubungi saya saja,” jawabku sambil membalas kecupannya dan melangkah keluar.
“Akh.. betapa beruntungnya aku dapat ‘order’
melayani wanita seperti Tante Donna,” pikirku puas. Ternyata ada juga suami
yang rela mengorbankan istrinya untuk digauli orang lain untuk memenuhi
hasratnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar