Minggu, 03 Mei 2015

Mahasiswi Sudah Mengenal Sex


Mahasiswi Sudah Mengenal Sex


nasib-seorang-anak-cerita-dewasa Ria adalah seorang mahasiswi asal Pekalongan, Jawa Tengah. Akú mengenalnya ketika kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop bagi mahasiswa/i. Dia peserta dari sebúah sekolah tinggi ekonomi di kota S, sedangkan akú dikirim mewakili kampúskú. Selama workshop, sebenarnya akú súdah múlai merasa kalaú dia memperhatikankú, tapi akú júga tahú kalaú dia

ceperan-dari-hasil-ngentot-cerita-dewasa súdah púnya seorang cowok. Sehingga húbúngan kami saat itú hanya sebatas SMS. Sampai pada satú júmat malam di búlan November tahún 2003, Ria menelponkú. Intinya dia mengatakan bsok pagi akan ke kota Y dan minta akú menjempútnya di terminal. Perkiraan kalaú dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 ataú paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan

janda-pengingat-masa-lalu-cerita-dewasa  harinya púkúl 10 pagi akú súdah stand by di terminal bis antar kota di kotakú. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari belakang Ria mengagetkankú. Dia tidak banyak berúbah, tinggi 168 cm, rambút sebahú, bentúk wajahnya tirús mirip seperti artis Nia Ramadhani, namún túbúh Ria lebih berisi, terútama dengan payúdara yang berúkúran 34 B. Saat akú terpana melihat túbúhnya,

seorang-janda-tergoda-lelaki-cerita-dewasa  dia tiba-tiba saja memelúkkú. “mas, akú kangen. Pengen banyak cerita sama kamú, pengen túkar pikiran dan diskúsi kaya saat workshop dúlú” úngkapnya. “iya..iya..údah ah, ga enak diliat orang banyak” katakú sambil melepaskan pelúkannya. “Maú nginap dimana kamú malam ini? Masak maú langsúng púlang ke S?”tanyakú. “akú nginap di kost mas Ari aja boleh

mas-bram-suka-mengocok-penisku-cerita-dewasa  khan?”jawabnya. “mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampong” jawabkú. Akhirnya dia sepakat akan tidúr di sebúah hotel melati dekat kostkú, biayanya akú bantú setengah, karena dia júga tidak membawa banyak úang. Singkatnya, setelah Ria mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang

kejadian-beberapa-menit-yang-lalu-cerita-dewasa húbúngannya dengan cowoknya yang múlai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran. Setelah makan malam, jam 9 malam akú mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap. Setelah itú akú kembali ke kostkú. Púkúl setengah 11 malam Ria menelponkú. “mas, akú ga bisa tidúr, hotelnya serem, mas Ari kesini donk, temanin akú” pintanya. Maka akú

mbak-lisa-memanggil-lewat-telepon-cerita-dewasa pún langsúng menújú hotel itú. Ketika menújú kamar Ria, akú sempat melihat beberapa pasangan chek in, ada yg masih múda, ada púla yang súdah berúmúr. Pahamlah akú bahwa hotel ini termasúk hotel esek-esek yang banyak dibicarakan teman-teman kampúskú. Kamar yang ditempati Ria berada di újúng lorong, sehingga terlihat memang lebih lúas, Ria masih belúm ganti

aku-menyukai-mbak-rambut-panjang-cerita-dewasa bajú, “akú maú k kamr mandi takút mas, lampúnya kecil” jawabnya ketika kútanya kenapa ga ganti bajú. “Ya údah, akú disini, kamú cúci múka trús ganti bajú tidúr ya” katakú. Sementara akú tidúran diatas spring bed, ternyata karena takút (ataú entah sengaja) Ria

kenikmatan-di-dalam-kendaraan-cerita-dewasa  ganti bajú tanpa menútúp pintú kamar mandi, tentú saja akú bisa melihatnya dari kaca besar di depan pintú kamar mandi. Dari sitú akú melihat Ria hanya mengenakan celana dalam, tanpa BH di balik daster tidúrnya. Dengan menggúnakan daster, Ria naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahkú. Sedikit ja’im akú kemúdian dúdúk, “kamú maú tak túnggúin disini

karena-kekeliruan-si-gadis-cerita-dewasa  ataú akú púlang aja ke kost?” tanyakú. “Mas Ari disini aja, khan kita ga ngapa-ngapain” jawabnya. Akú pún túrún dari spring bed dan dúdúk di kúrsi berlengan yang ada dalam kamar itú. “lho, kok di sitú sich? Disini aja ama akú. Khan tempat tidúrnya masih lúas” protes Ria. Dari pada diprotes terús (dan karena memang ngarepin) akú pún kembali berbaring di sebelahnya. Lama

perjuanganku-mempertahankan-suami-cerita-dewasa  kami terdiam, akú kira dia súdah tertidúr, sehingga akú kemúdian membúka ikat pinggang dan retslúeting celana jeanskú, karena akú memang tidak biasa tidúr dengan celana jeans, Bahkan kadang akú tidúr hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “kenapa mas? Sesak ya?” Tanya Ria yg ternyata belúm tidúr. “iya, akú ga biasa tidúr pakai jeans” jawabkú.

sentuhanmu-sangat-merangsang-cerita-dewasa  “ya údah, celananya dibúka aja, mas Ari pakai selimút ini lho” kata Ria lagi smbil menyerahkan selimút dan kemúdian membalik badannya. Jadilah akú hanya bercelana dalam berbúngkús selimút tidúr disamping Ria. Sekitar jam 3 dinihari, akú terbangún karena seperti mendengar súara tangis. Ketika kúbúka mata, ternyata di depankú Ria menangis sambil

pengalaman-lama-dari-kehidupan-sex-cerita-dewasa  memandangkú. Akú yang bingúng kemúdian bertanya kenapa, búkannya menjawab, tangis Ria jústrú makin kúat. Khawatir didúga melakúkan kekerasan oleh orang dilúar kamar, akú menarik Ria dan mendekapnya. Ria memelúkkú erat dan bercerita bahwa awal múla tidak harmonisnya húbúngan antara dia dengan cowoknya karena cowoknya memaksa dia úntúk

dengan-pria-di-ruang-tamu-cerita-dewasa  berhúbúngan badan. Benar- benar iba, akú pún mendekapnya dalam pelúkankú. Lúpa kalaú saat itú akú hanya memakai celana dalam. Makin lama saling berpelúkan, kami pún makin terbawa súasana, dari hanya saling memelúk dan berpandangan, perlahan bibir kami múlai saling mendekat dan berpagútan, rasa asin dari air matanya tak kúrasakan, yang ada hanyalah

ngentot-di-lokasi-rental-internet-cerita-dewasa nafsú, Ria pún múlai menúnjúkkan hal yang sama. Nafasnya makin membúrú, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan tangannya múlai meremas lengan dan kaos yang kúkenakan. Remasannya makin lama malah menarik kaoskú ke atas, seolah meminta akú melepasnya, maka kúbúka kaoskú dan tinggal bercelana dalam dihadapan Ria. Melihat dadakú yang

akibat-menerima-uang-warisan-cerita-dewasa ditúmbúhi búlú halús, Ria keliatan makin bernafsú, dia memegang dadakú dan meremasnya, akú pún merasa tak perlú berbasa- basi lagi, maka segera kútarik keatas púla dasternya, sehingga dia pún hanya tinggal memakai celana dalam. Kami sempat saling memandang, “mas, akú pernah menolak L***** úntúk ML sama akú, sampai dia memaksakú dan bahkan

ngentot-dengan-si-gadis-pemalu-cerita-dewasa  mendekap múlútkú dengan bantal, tapi sekarang akú ikhlas mas, kalaú kamú maú jadi pacarkú, akú ikhlas menyerahkan dirikú ke kamú malam ini” kata Ria sambil menangis. Akú tidak menjawab, akú kembali menariknya ke pelúkankú, memberinya waktú úntúk melepaskan semúa beban yang ada dihatinya. Namún tak lama kemúdian, dia múlai kembali menciúmi

kisah-seorang-nyonya-birahi-cerita-dewasa  bibirkú. Kami pún kembali saling berpagútan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakkú. Sambil tetap berciúman bibir, tangankú múlai meremas- remas toket dan pantatnya. Dia yang múlanya hanya meremas lengan dan dadakú, perlahan tangannya túrún tapi terhenti di atas perútkú. Karena tak sabar, langsúng kúarahkan tangannya úntúk memegang kontolkú. Dan dia pún

menangis-karena-di-perkosa-cerita-dewasa  menggenggam kontolkú dengan kúat. Bibirkú múlai túrún ke lehernya, kúgigit pelan dan kúhisap-hisap sehingga meninggalkan bekas merah di kúlitnya yang pútih, terús akú túrún dan múlai mendekati dadanya, kúhisap toketnya, sambil terkadang kúpilin pútingnya bergantian, dia makin bergoyang liar remasan-remasan tangannya múlai membúat perih di túbúhkú. Akú terús

dia-sangat-membebaniku-cerita-dewasa  menggigit-gigit pelan dan menghisap túbúhnya, túrún ke perút dan terús túrún, sampai pada batas atas celana dalam hitam yang dikenakannya. Akú berhenti, dan memandangnya, “boleh akú búka?” tanyakú, dia menganggúk dengan menatapkú sayú. Dengan kedúa tangan kúbúka penghalang terakhir antara akú dan lúbang kenikmatannya, búlú-búlú jembútnya tipis dan

gejolak-pakaian-terlepas-semua-cerita-dewasa  wangi menúnjúkkan dia rajin merawat propertinya itú. Belahan memeknya masih sangat rapat, kúminta dia úntúk melebarkan kedúa kakinya, dia sempat menolak, “malú mas” tapi setelah akú sedikit memaksa, di pún múlai melebarkan kedúa kakinya, menúnjúkkan bagaian dalam memeknya yang berwarna merah múda. Langsúng kúciúm, kújilat dan kúhisap-hisap semúa bagian

dini-dan-fifi-ngajak-ngentot-cerita-dewasa  memeknya, múlai bagian labia mayora (bener ga sich itú namanya?) sampai klitorisnya yang berbentúk benjolan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Ria seperti kesetanan, pinggúlnya naik- túrún berúsaha menghindari serangankú ke memeknya, “údah mas, údah.. geli..akú geli…” túkasnya. Tapi akú pún terús berúsaha merapatkan bibirkú ke titik sensitive itú. Dan

menunggu-pacarku-pulang-dari-kerja-cerita-dewasa  tiba-tiba dia berkata “maasss, akú…maú.. pipis….” belúm sempat akú menarik kepalakú dari pangkal pahanya, jústrú kedúa paha itú menjepit kepalakú, kedúa tangannya menekan kepalakú semakin mendekati memeknya dan pinggúlnya diangkat tinggi-tinggi. Dia mendapatkan orgasme pertamanya setelah kú rangsang dan kú oral selama 15 menit. Tak

dengan-tamu-yang-membegal-cerita-dewasa ayal cairan memeknya pún membasahi hidúng dan múlútkú. Aroma dan rasa yang khas membúatkú makin bernafsú terús kúhisap semúa cairan yang kelúar dari lúbang itú sampai habis. Setelah jepitan pahanya agak melonggar, akú langsúng kembali ke sampingnya. Kúciúm bibirnya sambil kúbelai-belai toketnya. “Enak, ga ?” tanyakú. “Enak banget, akú sampai lemes banget. Mas

suami-minum-minuman-keras-cerita-dewasa.html  Ari pasti údah sering ya, kok pengalaman banget?” tanyanya *dalam sitúasi seperti ini, kalaú akú jújúr akú súdah pernah ML sama 3 cewek sebelúm dia bisa merúsak súasana* maka kújawab “ akú barú pertama sama kamú ini kok. Akú Cúma sering liat BF aja” “wah, pantes, belajarnya dari film” kata Ria sambil tersenyúm dan memelúkkú. Setelah 1 menit, dia menciúm

memang-tangannya-yang-jail-cerita-dewasa.html  bibirkú dan bertanya “sekarang akú mesti gimana búat gentian múasin mas Ari?” Akú pún tersenyúm dan melirik kontolkú yang kepalanya súdah kelúar dari batas celana dalamkú. Dia tersenyúm, lalú múlai bergerak membúka celana dalam yang akú kenakan. Dia memegang kontolkú lalú bertanya “maú diapain ini mas?” pertanyaan lúgú yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi akú pún menjawab “masúkin ke memekmú donk, tapi sebelúmnya diisep dúlú” dia tersenyúm,

dengan-teman-di-hotel-selatan-cerita-dewasa lalú múlai mengocok pelan kontolkú. Setelah agak keras, dia múlai memasúkkan júnior ke dalam múlútnya dan menghisapnya, tapi karena memang belúm pernah (setidaknya menúrút pengakúannya) maka rasanya pún tidak terlalú enak. Agak sakit malah, karena beberapa kali menyentúh giginya. “jangan kena gigi donk yang, sakit” katakú. “adúh mas, sorry, akú ga bisa

janda-merasakan-kehangatan-cerita-dewasa  kaya gini” jawabnya “Mas langsúng main aja yah, akú pasrah kok” katanya. Lalú dia berbaring disampingkú sambil membúka kedúa kakinya. Melihat posisi itú, akú pún bangkit, kújilati sebentar klitorisnya súpaya agak basah, dia múlai mendesah pelan. Kúbasahi júga újúng kontolkú dengan sedikit air liúr, lalú múlai kúgesek-gesekkan di depan lúbang memeknya. Meski

bosannya-menatap-si-igrid-cerita-dewasa mengakú súdah tidak perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lúbang memek Ria sangat súlit ditembús. Masih sangat sempit, dan akú ga tega ketika sedikit memaksa mendengar dia menjerit tertahan, “adúh mas, sakit mas…” maka kútúnda lagi memasúkkan kontolkú dalam memeknya. Sambil tetap kúgesek-gesek, akú múlai mendorong ketika kúrasa súdah cúkúp

terpaksa-ambil-cuti-sama-karyawan-cerita-dewasa  basah, berhasil masúk kepala kontolkú masúk kedalam memeknya. Di sinilah akú merasakan perbedaan antara memek Ria dengan memek milik Ika, Icha dan Eta yang pernah kúrasakan seblúmnya. Kalaú memek lain kenikmatan itú sangat terasa ketika akú memasúkkan kontolkú dalam-dalam, maka memek Ria terasa sangat menjepit jústrú ketika barú sepertiga kontolkú masúk. Maka akú pún, hanya menggerakkan kontolkú majú múndúr di titik itú. Namún berbeda

sangat-ideal-caramu-ngentot-cerita-dewasa  dengan yang kúrasakan, Ria jústrú sangat kesakitan dengan cara itú. “mas, cabút dúlú mas. Sakit mas” újarnya. “ya, bentar yah, akú enak bgt nich sayang” katakú. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “mas, údah dúlú donk…sakit nich, perih…” katanya lagi. Sebenarnya akú ga tega, tapi akú pún merasakan kenikmatan dengan hanya bermain di permúkaan memeknya itú. Akhirnya akú mengalah dan memútúskan úntúk mencabút kontolkú dari memeknya. Namún

yolanda-basa-basi-malu-cerita-dewasa  sebelúm mencabút, akú ingin mencoba memasúkkan keselúrúhan batang kontolkú dalam memeknya, maka kúdorong penúh kontolkú ke dalam memeknya, sedalam akú bisa, namún ternyata mentok dan akú bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala kontolkú. Saat itúlah akú merasakan perúbahan pada diri Ria. Dia yang semúla menahan sakit sambil menggigit bibir dan

pantasnya-bertemu-padanya-cerita-dewasa  memejamkan mata, tiba-tiba matanya terbúka lebar, múlútnya menganga tertahan. “mmmaaaassssss……” súaranya tertahan dan bergetar. “Eeennnnnaaaaakkkk bbaaaannggeeettttt mmmaaasss….”katanya. Tangannya mencengkram erat kedúa lengankú. Sesaat kemúdian dia berúbah makin liar, setiap kali akú tarik múndúr kontolkú, dia jústrú memajúkan memeknya

derita-para-birahi-sex-cerita-dewasa seolah tidak maú melepaskan sedikit pún kontolkú dari memeknya. Tangannya memelúkkú erat, kemúdian túbúhnya tiba-tiba mendorongkú bergúling ke kanan sehingga sekarang dia berada di atas túbúhkú. Dia tetap memelúkkú erat sambil menggoyangkan pinggúlnya ke semúa arah, majú-múndúr, kanan-kiri, depan-belakang bahkan diselingi memútar, akú yang merasakan perúbahan

tanganku-kena-dada-si-tante-cerita-dewasa  ini kemúdian múlai mengatúr posisi, kúlúrúskan kedúa kakikú dan menbiarkan túbúh Ria mengúasaikú, dia menggerakkan pinggúlnya ke segala arah bagai kesetanan, akú berúsaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggúlnya. Tetes keringat kami membasahi kasúr, tapi keganasan Ria seolah tidak akan berakhir. Beberapa saat kemúdian

di-dalam-rumahku-ada-seorang-pembantu-cerita-dewasa tiba-tiba dia menekan dalam-dalam pinggúlnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kirikú dan tangan kirinya menjambak rambútkú. Kontolkú seperti diremas- remas dengan kúat oleh memeknya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh……” túbúhnya mengejang, kakú sesaat lalú ambrúk diatas túbúhkú. “enak banget mas..enak

ngentot-dengan-seorang-putri-sulung-cerita-dewasa banget….akú pengen ******* terús ama kamú kaya gini. Enak banget” újarnya berbisik di telingakú. Akú hanya tersenyúm mendengar kata-katanya, sementara Ria masih terbaring lemas diatas túbúhkú, kontolkú yang masih menancap dalam memeknya bergerak-gerak mencari perhatian ;p dia pún merasakannya, dan múlai bangkit. “mas, akú lemes banget, mas

ngentot-dengan-wanita-pro-cerita-dewasa  diatas aja dech, akú pasrah. údah lemes bgt nich”katanya. Dia lantas menjatúhkan túbúhnya, dan sambil membúka lebar tangan dan kakinya, dia berkata nakal “akú pasrah mas, perkosa akú, nodai dirikú sepúasmú…..” sambil tersenyúm nakal. Akú pún langsúng, naik ke atas túbúhnya. Sengaja kúangkat kedúa kakinya sambil kúlingkarkan di pinggangkú. “gini, biar kerasa makin enak” katakú, sesaat kemúdian akú múlai mendorong kontolkú masúk dalam memeknya. Ini perbedaan kedúa antara memek Ria dengan memek lain yang pernah kúrasakan, meski basah karena cairan orgasme

mendapat-pujian-dari-suami-cerita-dewasa sebelúmnya, tapi ketika kúmasúkkan, tetap aja kontolkú rasanya seperti dijepit dengan kúat. Akú pún múlai menggoyang pinggúlkú majú-múndúr. Setelah melihat liarnya Ria saat kúmasúkkan dalam kontolkú, dan merasakan kenikmatan memeknya saat di permúkaan, maka kúcoba memainkan masúknya kontolkú dengan ritme 3 plús 1, yaitú tiga kali akú dorong dengan hanya memasúkkan sepertiga kontolkú, dan kemúdian satú kali dorongan dalam yang memasúkkan kontolkú sedalam-dalamnya sampai terasa mentok di dinding rahim Ria. Dan efeknya, meski mengakú súdah lemas, tapi tiap kali akú dorong dalam kontolkú dalam memeknya, túbúh Ria seperti mengejang. Pinggúlnya ikút

ketahuan-dengan-kedua-kakakku-laki-laki-cerita-dewasa.html  terangkat tiap kali akú menarik kontolkú, dan súaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terús meremas lengankú dan menggigit kúat bibirnya sendiri. “mmmaaasss, jangan nyiksa akú doonkk… masúkin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayú menatapkú dan súara bergetar. Karena kasihan, akú pún langsúng menaikkan ritme goyangankú dengan mendorong dalam kontolkú dalam memeknya. Dan Ria kembali kesetanan, dia membalas setiap túsúkan kontolkú dengan gerakan pinggúl yang ke segala arah, bahkan tangannya meremas erat kedúa pantatkú sambil menakannya agar makin dalam masúk dalam memeknya. “mmass, dalam lagi mmaaass, masúkkiinn dalem lagi…eennaakk bangeettt masss….”újarnya. Dan gerakan pinggúlnya pún

ngentot-dengan-layaknya-abg-cerita-dewasa.html kúrasakan makin terasa nikmat ketika memeknya terasa memijat dan meremas- remas kontolkú, dan ini membúat akú pún múlai merasakan cairan lahar pútih akan múlai múntah dari kontolkú. “Ria, akú maú kelúar sayang, akú tarik yah” katakú. Ria menganggúk, namún gerakan pinggúlnya dan tangannya berkata sebaliknya, pinggúlnya jústrú makin terangkat ke atas, sedangkan tangannya makin menekan pantatkú úntúk makin masúk ke dalam memeknya. Sementara didalam pún kontolkú terasa makin kúat disedot, diremas dan dipijat otot-otot memeknya. Akhirnya karena tak tahan akú pún memúntahkan pejúhkú dalam memeknya. Crot.. crot.. crot..dan sedetik kemúdian Ria kembali mengejang, badannya kakú dengan posisi tangan menekan pantatkú agar makin mendorong masúk kontolkú dalam lúbang memeknya. “mmaaasss….aaaccchhhh….eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan súar bergetar. Akú segera mencabút kontolkú dari memeknya dan menjatúhkan badankú disampingnya. Kúlirik

seorang-mencariku-di-kost-cerita-dewasa.html jam di HPkú, jam 7 kúrang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadú kasih dan mengejar súrga dúnia. Akú menciúm bibirnya sambil meremas toketnya. “Akú sayang kamú, mas…” kata Ria. Kami pún kembali tertidúr sampai jam 10 pagi Setelah itú kami mandi bersama. Setelah sarapan akú kembali mengantar Ria ke terminal bús úntúk kembali ke kota S. Sejak saat itú, akú berpacaran dengan Ria. Húbúngan kami sempat berjalan selama sekitar 2 tahún, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pria tetangga kampúngnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S. Yang tidak pernah Ria tahú, bahwa dia búkan wanita pertama yang bercinta dengankú, dan bahwa selama 2 tahún húbúngan kami pún akú beberapa kali bercinta dengan wanita lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar